Saturday, November 20, 2010

Alat Uji Kekuatan Beton

Uhuk.. uhuk... batuk-batuk lihat layar iPhone4 ku karena ada notifikasi harga alat uji kekuatan beton tertera... haaaaaa, tiga setengah juta??? Yang bener aja jek... alamak, ternyata mahal yak


Tapi ok lah, kalau buat riset dan supaya risetnya rampung dengan hasil baik, why not... Emm, tapi belinya ntar aja ah, senin saja lalu dikirim ke rumah... OMG, 3.5jt cuiy.. embeeerrr..


Not For Sale

Kenapa banyak gadis di Jakarta memilih menjadi alim tetapi lebih banyak lagi yang memilih jadi pelacur... Saat tatanan hidup dan kehidupan tidak diletakkan dalam aturan agama maka sudah pasti hidup dan kehidupan manusia akan mereka letakkan dalam pijakan nafsu...

You know kenapa aku sebut pelacur? Karena wajahnya, kulitnya, rambutnya, semua yang ada pada dirinya untuk orang banyak. Nabi saw bahkan pernah bersabda, "tidak akan mecium bau surga wanita yang telanjang", tahukah kamu apa itu telanjang? Berpakaian tapi tidak berpakaian, berpakaian tapi tidak menutupi auratnya, berpakaian tetapi ketat sehingga terlihat lekuk tubuhnya...

Saat sudah terjerumus menjadi pelacur beneran? Sebenarnya siapa yang salah? Ahhh, anak lulusan pondok pesantren saja berdandan seperti orang-orang jahil, bagaimana dengan anak-anak dari sekolah umum... Kenapa isi dunia begini? Kenapa? Karena iman lemah, amalan pun lemah, lalu seluruh laknat apa-apa yang bisa melaknat pun ditimpakan padanya.. Ya ALLAH...

Aku, tidak begitu paham seperti yang kalian pahami... mungkin ilmu ku terlalu rendah terlalu dangkal sehingga tidak memiliki kepahaman seperti kalian.. sudah lah, tidak usah dibahas terlalu detail karena ujung-ujungnya aku paling hanya bisa bilang, "maaf, aku tidak paham.. tidak lah aku mengetahui apa yang di dalam agama ini kecuali sedikit, aku tidak seperti kalian para santri yang mulia, aku hanya orang awam yang tidak paham banyak tentang agama.. jadi mohon dimaafkan, aku tidak paham", aku hanya lah orang sisa-sisa di pandangan kalian, wajar banget jika sebagian dari kalian menganggap aku najis.. it's ok, itu gue banget...

Thursday, November 18, 2010

Tergantung kamu...

Tadinya, aku tidak begitu paham jenis guncangan bumi yang seperti apa yang akan melingkupi pantai selatan dan sekitarnya...
Tadinya, aku kira kejadiannya seperti gempa bantul atau gelombang pasang berkekuatan penuh seperti di Aceh
Tadinya, aku ingin menjadikanmu sebagai alasan.. kalaupun semua itu terjadi maka kamu bisa menjadi alasan sebaik-baik alasan agar semua tidak terjadi...
Tadinya, semua tergantung kamu... bahkan abahmu sekalipun sempat menanyakannya padamu

Tapi, beginilah takdir... semua terserah ALLAH
Walau seluruh makhluk berencana, semua hanya rencana...
Tapi, hanya takdir ALLAH saja yang akan terjadi
Walau sebutir kerikil sekalipun tidak bisa bergeser, kecuali dengan keidzinan dariNya saja...

La quwata ila billah... aku, masih ada satu tahun ke depan untuk tahu apa yang akan berlaku... semoga tidak ada sesuatu yang buruk terjadi pada ummat ini... ya Rabb, salimna...

Aku memang punya hidup dan kehidupan yang harus aku lalui, semua sesuai maunya ALLAH saja, makhluk tidak bisa memberi mudharat ataupun manfaat kecuali dengan keidzinan dariNya saja...

Friday, November 5, 2010

Hujan abu lalu hujan kerikil, subhanallah...

Pagi itu, aku hanya menyelesaikan 4 rakaat sholat malam dengan seper empat juz di dalamnya, lalu pesan facebook di layar iPhone4 ku berbunyi, "titip do'a untuk saudara di Jogja, sekarang hujan kerikil". Subhanallah... kemudian aku mulai mengangkat tangan, dan ada seorang datang padaku sambil bertanya, "apakah ada yang kamu kenal di sana?", lalu aku jawab, "tidak, tidak ada yang aku kenal", sungguh.. apa yang ada di dalam hatiku berbicara lain, kemudian seorang lain datang lagi dengan pertanyaan sama, "apakah ada yang kamu kenal?", lalu aku pun berkata, "aku sempat mengenal seorang yang tersimpan qur'an di dalam hatinya, dia memang tinggal di kota itu, maka lindungilah dia", tetapi orang tersebut menyanggah, "aku tidak menemukan gurat cemas ataupun kerisauan di wajahnya saat melihat kemaksiatan terjadi di dekatnya, apakah ada lagi yang kau kenal?"...

subhanallah.. aku harus bilang apa lagi? lalu akhirnya aku berkata, "aku pernah singgah di sebuah masjid, di masjid itu aku temui sekelompok orang dari kampung yang berbeda-beda, mereka membawa harta dan jiwa mereka, untuk satu perkara yaitu melanjutkan kerja nubuwah, menyampaikan kalimat la ilaha ilallah, muhammadur rasulullah.. mereka bukan dari kalangan penghafal qur'an walau ada sebagian kecil dari mereka yang menyimpan qur'an di hati mereka, mereka juga bukan dari kalangan ulama walau sebagian kecil dari mereka juga seorang pengajar di sekolah-sekolah agama... aku tidak begitu mengenal mereka, tetapi aku mengenal apa yang mereka kerjakan, yaitu melanjutkan kerja nubuwah, kerja kenabian, menegakkan kalimatullah, kalimat tauhid di muka bumi ini, dengan harta dan jiwa mereka sendiri, maka.. Demi Dzat yang jiwa kekasihku rasulullah saw berada di tanganNya, selamatkanlah kota itu, jika kalian membalikkan kota tersebut maka sungguh aku menjadi saksi bahwa kalian telah memutus tali kerja kenabian ini... selamatkanlah mereka semuanya tanpa sisa, kecuali dengan keidzinan dariNya"...

Selepas itu akupun berdo'a yang panjang, sambil menangis-nangis dengan hati sedih, perih dan berkata.. "ya rabb selamatkan mereka semua, selamatkan ya rabb.. selamatkan mereka semua dengan menghujamkan hidayah ke dalam hati-hati mereka.. allahuma amiin.. sungguh kami hanya bergantung padaMu saja dan bukan kepada makhluk...

Monday, November 1, 2010

Bukan aku yang cemburu, tapi DIA

Malam itu kembali kau menemuiku, kali ini dengan tampang jutek... wajahmu kalau disetting jutek begitu tambah cantik tauk, gimana sih... lalu percakapan kami pun dimulai

Aku: "Assalamu'alaykum"
Sarah: "wa'alaykum salam"
Aku: "cantik, kenapa jutek begitu.. kamu jadi tambah cantik..."
Sarah: "........." (diam saja, jadi manyun... iya banget..)
Aku: "Sarah, kamu kenapa sih?"
Sarah: "kamu suka dia kan?"
Aku: "suka siapa? kamu sedang ngomongin siapa?"
Sarah: "kamu suka gadis Eropa itu kan?"
Aku: "Astaghfirullah... koq kamu ngomong begitu..."
Sarah: "John, lelaki yang baik untuk perempuan yang baik, kamu sudah sepatutnya mendapatkan perempuan yang baik John, tapi bukan dia.."
Aku: "oh, begitu ya.. kamu cemburu...?" (sambil tersenyum sinis)
Sarah: "iya.. aku memang cemburu dan tidak sepatutnya kamu suka dengan gadis itu..."
Aku: "Sarah, kamu bisa saja bilang seperti itu.. 'lelaki yang baik untuk perempuan yang baik', tapi perempuan baik mana yang mau padaku? perempuan baik akan memandang sebelah mata padaku, tetapi tidak dengan gadis ini... dia memang tidak beriman, dia nasrani.. tapi sungguh senyumnya mengingatkan aku padamu, jika dia harus menjadi muslimah terlebih dahulu, aku akan berdo'a pada ALLAH rabb seluruh makhluk agar hidayah dihujamkan ke dalam hatinya dan aku ingin menjadi perantara hidayah tersebut..."
Sarah: "John, jangan membuat aku bersedih... dia juga suka padamu, urusan kalian hanya tinggal menunggu waktu, tapi sungguh aku cemburu..."
Aku: "Kamu cemburu...? kenapa harus cemburu?"
Sarah: "bagaimana kalau aku sampaikan bahwa bukan aku yang cemburu, tetapi pemilik nyawaku lah yang cemburu, 'jangan dekat-dekat zina'... begitu firman ALLAH rabb pemilik nyawamu, apa kamu tidak takut? apa kamu tidak khawatir dengan kehidupanmu kelak di akhirat? Apa maksud makan malam dengannya? Wahai suamiku, takutlah pada ALLAH..."

Aku, terdiam... tidak bisa berkata-kata lagi... bagaimana aku bisa selamat jika yang cemburu adalah ALLAH rabb semesta alam, astaghfirullah... wahai dunia, begitu menyebalkannya dirimu, ingin rasanya aku segera berpisah denganmu, agar aku bisa bertemu dengan kekasihku untuk waktu yang tiada terbatas... astaghfirullah, ya Rabb.. allahumaghfirli...