Wednesday, November 30, 2011

Semua tentang akumulasi..

Otak, punya memampuan merekam,mengolah dan juga menumpuk informasi yang saban hari kita terima. Sering kita jumpai orang tersandung, lalu dia ucapkan, "astaghfirullah" atau tasbih dan dzikrullah lainnya.. tapi tidak jarang kita temui, tersandung batu lalu yang terucap di lisannya adalah kata-kata kasar, jorok, dan banyak lagi..

Ini sebenarnya tentang akumulasi informasi yang menumpuk lalu menjadi 'data' alam bawah sadar.. kamu tahu, saat sakratul maut.. bukan lisan kita yang berucap, tetapi informasi yang terakumulasi dalam otak kalian.. lalu jadilah data yang siap keluar melalui lisan.. saat sakratul maut.. rasa sakitnya tidak ada bandingannya, bukan sekedar tersandung batu, tapi Nabi saw sampaikan sakitnya seperti ditebas 300 bilah pedang..

Aku, memohon dengan sangat pada kalian semua.. biasakanlah dengan ucapan-ucapan yang baik, agar dimudahkan segala urusan saat di dunia, saat di penghujung kehidupan (sakratul maut), saat di barzakh, saat di mahsyar hingga menuju kehidupan abadi selamanya. Hidup hanya sekali, mati pun hanya sekali.. tiap detik adalah investasi tak ternilai.. untuk bekalan kamu sekalian di akhirat kelak.. la quwata ila billah..

Wednesday, November 23, 2011

Hanya Sekali..

Hidup hanya sekali, mati pun hanya sekali.. ini bukan tentang hidup atau tentang mati, tapi tentang bagaimana kamu hidup dan bagaimana pula kamu mati.. hidup dengan cara yang disukaiNya, yaitu cara rasulullah saw, dan mati pun dengan cara yang disukaiNya.. jangan ambil jalan lain, aku khawatir.. kalian tidak akan sampai kepada ALLAH ta'ala jika kamu hidup dengan cara yang kamu buat-buat sendiri.. prepare your jannah please..

Tuesday, November 15, 2011

My 1st Gundam

Tauk deh, awalnya hanya beli satu di Hard Off, toko barang bekas di kota.. eh, malah ketagihan beli lagi.. yang beli kali ini rakit sendiri, harganya ¥ 500... masih dalam kotak sih, bekas tapi baru.. kalau barunya di amazon.co.jp sekitar ¥ 1,300. Akhirnya sekarang aye punya dua.. ha3x.. Sepertinya bakal jadi hobi baru nih..

Monday, November 14, 2011

Catatan kecil 'anggota' ISTI (Bagian 6)

Berbeda dengan pendapat sang istri, istri Pak A punya argumen yang berbeda.. sengaja dilakukan interview exclusive dengan 'nyonya besar' sebelum ngobrol ulang dengan Pak A..

Mr. X: "apa kabar bu, baik..?"
nyonya besar: "marah mas, saya masih marah.. marah dan dendam.."
Mr. X: "kita ngobrol-ngobrol santai di cafe, nggak apa kan bu..?"
nyonya besar: "iya, nggak apa.. santai saja mas.."
Mr. X: "jadi, menurut ibu bagaimana? mulai dari Pak A, suami ibu.."
nyonya besar: "aduh mas, saya beri tahu ya.. dia (Pak A) itu hanya jongos di kantornya.. kantor yang dia tempati sekarang sebagai direktur utama sebenarnya aset keluarga saya, milik papa saya.. dan dia, dulunya hanya pegawai kantor biasa yang diangkat jadi asisten papa.. eh, sekarang malah ngelunjak, nikah lagi.. jongos ketemu babu, klop deh.."
Mr. X: "oh, begitu ya bu... tapi ibu masih cinta kan sama Pak A.."
nyonya besar: "cinta..? wong saya sudah punya anak 2 dari Bapak, kalau mau dibilang cinta ya, mungkin masih ada, tapi setelah perlakuan dia ke saya.. ah, masa bodo.. dia mau minggat dengan istri barunya silahkan, tapi jangan dekat-dekat lagi dengan kantor, dia.. nggak punya apa-apa di sini.."

Hmmm, begitu ya.. makanya Pak A begitu takut dengan istrinya.. ternyata kantornya aset keluarga nyonya besar...
Mr. X: "kalau tentang mbak cleaning service, pendapat ibu bagaimana?"
nyonya besar: "aduh mas, saya juga nggak habis pikir.. koq Pak A mau dengan dia.. secara fisik, apa yang bisa dilihat dari dia, kulita hitam, wajah juga pas-pasan.. apakah karena muda? tapi ini cewek memang kurang ajar, koq berani dia mengambil keputusan jadi istri simpanan... huuuhh, rasanya belum puas tempelengin dia..."
Mr. X: "em, maaf bu.. jadi menurut ibu, ibu lebih cantik dari dia, mbak cleaning service itu.."
nyonya besar: "ya iya lah mas, dia memang muda doang.. selebihnya.. seujung kuku juga nggak ada apa-apanya kalau dibandingkan dengan saya.."
Mr. X: "ok deh bu, terima kasih waktunya.."
nyonya besar: "sama-sama mas... kopinya biar saya yang bayar mas.."
Mr. X: "iya bu, terima kasih..."

Mulai jelas sedikit duduk persoalannya, mudah-mudahan setelah cross check dengan Pak A, semua semakin terang.. so far, sudah mulai remang-remang...


Thursday, November 10, 2011

Catatan kecil 'anggota' ISTI (Bagian 5)

Sekarang kita coba cari tau pendapat mbak cleaning service tentang status pernikahannya dengan Pak A, kalau versi Pak A kan hanya sekedar mau ngebantuin, status palsu, jadi suami tapi nggak pernah campur..

Mr. X: "mbak, sudah berapa lama jadi istrinya pak A..?"
Mbak CS: "hampir setahun mas.."
Mr. X: "alamak, sudah lama juga ya... jadi selama ini, kucing-kucingan gitu sama nyonya besar, istrinya Pak A"
Mbak CS: "ya, begitulah.. was-was, walau nikahnya resmi sesuai syariat agama, tapi tetep saja was-was.."
Mr. X: "kenapa was-was mbak..?"
Mbak CS: "em, sebagai istri.. saya merasa belum lengkap mas.."

Aku coba menebak arah pembicaraannya..
Mr. X: "karena, em.. masalah ranjang ya.. Pak A sudah cerita hal itu ke saya..."
Mbak CS: "iya mas, sebenarnya saya malu sekali... hutang ayah dibayarin, urusan rumah sakit ibu juga dibayarin, adik-adik semua disekolahkan, tapi apa yang bisa saya berikan..? tidak ada mas, sama sekali tidak ada..."
Mr. X: "katanya dibuatkan rumah sama Pak A..?"
Mbak CS: "iya, tapi kalau 'pulang' ke rumah saya, seperti pindah kantor saja mas, Pak A gila kerja... bawa laptopnya, dan kerja dari sore sampai pagi... saya, nggak disentuh sama sekali.."
Mr. X: "pernah tanya alasannya kenapa bersikap demikian..."
Mbak CS: "pernah, tapi tidak dijawab.. saat malam pertama dengan Pak A, saya sempat khawatir mau 'dihabisin'... tapi ternyata saya hanya dicium keningnya trus sudah ditinggal begitu saja, Pak A sibuk dengan laptopnya.. dugaan saya sih, karena saya pernah cerita-cerita tentang teman lelaki (pacar) saya mas, jadinya Pak A nggak apa-apain saya walaupun sudah resmi jadi istri... awalnya, saya juga terpaksa keadaan untuk menerima pinangan Pak A, tapi lama kelamaan, saya jatuh cinta beneran dengan Pak A..."
Mr. X: "complicated banget ya, em.. boleh tanya mbak.. masih suka telpon-telponan dengan mantan pacarnya mbak..."
Mbak CS: "nggak lah mas, wong saya ini statusnya sudah jadi istri orang koq telpon-telponan dengan mantan pacar.. dalam menjalani hubungan dengan Pak A, saya hanya punya hati dan kesabaran mas... walau kemarin saya dicaci maki sama istrinya, ditampar, dipukul, dihina di depan orang banyak, saya terima mas, karena memang begitulah saya.. saya, tidak berani membalas.. ingat jasa-jasa Pak A pada keluarga saya, sudah nggak bisa dihitung mas..."

Mr. X: "hmmm, sorry ya mbak jadi interogasi begini.. ?"
Mbak CS: "nggak apa mas.."
Mr. X: "setelah kejadian kemarin, em... keputusannya bagimana, diceraikan sama Pak A..?"
Mbak CS: "nggak mas, katanya nggak akan menceraikan saya, Pak A bilang, 'lihat hasil operasi ibu minggu besok, kalau hasilnya baik akan dibicarakan lagi'... begitu katanya"
Mr. X: "minggu depan..? memang mau operasi apaan..?"
Mbak CS: "kanker mas, kanker rahim.. sepertinya harus diangkat semuanya.."

Hmmm, no comments... jadi pengen interogasi Pak A lagi deh... sepertinya ada yang miss.. kurang complate... (bersambung)

Catatan kecil 'anggota' ISTI (Bagian 4)

Kembali tentang Pak A.. sorry borry.. lu sempat aye kata-katain sebagai seorang pengusaha yang 'bodoh, dungu, oon, dan idiot'.. lha, kan kalau bos-bos ntuh carinya cewek cantik, hi class, dll.. ini malah sama cleaning service.. Kita mau bahas dari sudut pandang si Pak A..

Mr. X: "koq bisa memutuskan menikahi 'pembantu' bapak sendiri.."
Pak A: "wah, ceritanya panjang mas.. menikah sudah lebih dari 15 tahun, istri juga sibuk ngantor, anak-anak sudah pada beranjak gedhe.. mas tahu, setiap pulang ke rumah, kadang istri saya belum pulang.. lhaaa, yang pengusaha itu saya atau istri saya sih, koq sibukan dia dari saya"
Mr. X: "emm, saya nggak nyambung dengan cerita awalan yang bapak sampaikan"
Pak A: "saya lebih sering ketemu mbak cleaning sevice dari pada istri saya, kalau saya butuh kopi susu, dia yang ngebuatin.. kalau lagi ngelembur kerjaan kantor, dia juga nggak berani pulang mas.. ujung-ujungnya saya kadang ngobrol sama dia lalu dia juga sering curhat tentang kehidupannya.. lama kelamaan, saya koq suka dia yah.. awalnya bingung, koq saya mau menikahi dia"
Mr X: "yang kawin bapak sendiri koq bingung, memang kemarin nikahi dia pake merem, nggak liat wujudnya.."
Pak A: "itu dia mas, lihat aja.. anaknya kan nggak cantik-cantik amat, manis sih iya, item pula.. eh, maksudnya sawo matang.. ha3x.."
Mr. X: "halah.. istri sendiri koq dikata-katain sih pak.. lalu"

Pak A: "lalu, suatu ketika saat kerja lembur di kantor lalu mau pulang, dia bingung cari angkot.. saya perhatikan dari parkiran kantor eh nggak dapet-dapet juga, padahal sudah ditungguin lebih 30 menit, akhirnya saya tawarin pulang.. setelah anter ke depan rumahnya, haduuuw.. ternyata dia tulang punggung keluarga mas, Bapaknya nggak punya kerjaan tetap, utangnya banyak pula.. emaknya sudah sakit-sakitan, adiknya ada 3 masih sekolah semua.. saat itu, niat saya hanya ngebantu, tapi koq aneh, ngebantu orang lain sampe jutaan, kalau ngebantuin keluarga sendiri sampe jutaan kan sepertinya wajar-wajar saja.."
Mr. X: "ow, begitu ya pak.. hmmm.. lalu dinikahi"
Pak A: "ya itu.. saya nikahi, saya buatkan rumah seadanya.. tapi, sepertinya nikah tapi nggak digauli.."
Mr. X: "maksudnya..?"
Pak A: "tanpa hubungan suami istri mas, hanya status palsu.."
Mr. X: "haaaaaa, aneh banget tauk..."

Pak A: "dibilangin niatnya hanya bantuin koq... tapi setelah dilabrak sama istri saya di kantor kemarin, haduw.. susah ngejelasinnya.. istri saya mana percaya kalau saya nggak pernah melakukan hubungan dengan mbak cleaning service, lagian dia memang istri saya walau nggak ada maksudnya belum ada hubungan suami istri.."
Mr. X: "terus, kenapa dinikahi kalau nggak ada hubungan suami istri"
Pak A: "ya itu mas, niatnya hanya buat ngebantuin doang, bantuin keluarganya, bantuin emaknya yang sakit-sakitan.. mana minggu depan sudah dijadwal operasi lagi.."
Mr. X: "saya nggak paham nih pak.."
Pak A: "setelah dilabrak sama istri saya, lalu diberi ultimatum, 'pilih saya atau dia'.. bingung kan, padahal ngebantuinnya belum tuntas.."

Mr. X: "jiaaaah, anggota ISTI juga ya pak.."
Pak A: "sepertinya iya mas, kalau ada pemilihan ketua umum, sepertinya saya pantes jadi ketua umum.. ha3x.."
Mr. X: "ha3x.. bapak bisa saja..."

Yang barusan, dari sudut pandang Pak A.. sebenernya belum tuntas, tapi ntar deh disambung lagi.. (bersambung)

Catatan kecil 'anggota' ISTI (Bagian 3)

Pak E, adalah keluarga sakinah untuk ukuran orang kebanyakan... suami setia, istri cantik dan juga setia, serta dikaruniai anak-anak yang lucu. Begitu harmonisnya keluarga ini hingga nyaris tanpa konflik.. Pak E hanya seorang karyawan biasa, istrinya juga seorang guru SMU swasta di kotanya. Setiap hari, rutinitas kantorlah yang mereka lalui.. pergi ke kantor pagi hari dan pulang sore hari bercengkrama dengan keluarga...

Suatu hari, saat jam makan siang terjadi pembicaraan ringan di kantor Pak E dengan temannya, Bang Bakrie..

Pak E: "hello jek, apa kabar.."
Bakrie: "kabar, haduuuww.. kepala pusiiing"
Pak E: "lhoo, koq bisa kepalanya pusing"
Bakrie: "istriku minta cerai.."
Pak E: "lho, koq begitu.. memangnya kenapa jek.."
Bakrie: "ah, biasa lah... urusan lelaki.. lagi kepincut sama cewek imut, baru juga say hello di pesbuk, eh.. emaknya anak-anak sudah minta cerai"
Pak E: "waduw.. sensitivitasnya tinggi sekali.."
Bakrie: "iya nih, padahal kan hanya iseng.."

Pak E kaget sempurna...
Pak E: "whaaaat..? Hanya iseng..? sama perempuan koq iseng sih, kamu punya anak perempuan kan, kalau anak perempuanmu diisengin, bagaimana kamu.. pasti marah kan"
Bakrie: "iya sih.. hmmm, memangnya kamu nggak pernah iseng sama cewek lain.."
Pak E: "iseng, nggak lah.. kalau saya suka, ya dinikahi saja.."
Bakrie: "cieeee, dinikahi.. memang boleh sama istrimu?"
pak E: "nggak tau deh.. saya kan setia sama istri, jadi nggak pengen coba-coba.."
Bakrie: "setia bagaimana, umur seusia kita nih lagi rentan-rentannya... lagi pengen cari sensai, dan banyak lagi"
pak E: "emm, nggak deh.. saya cukup dengan satu istri.."

Bakrie: "waaahh, amazing banget lu.. kagum dan jempol buat kamu.. em, memang nggak punya hasrat dengan cewek lain"
pak E: "hasrat..!! em, ada lah.. saya kan normal.."
Bakrie: "kenapa nggak dicoba?"
Pak E: "dicoba, muke gile.. lu kate beli mangga, abis dicium-cium eh ternyata nggak jadi beli"
Bakrie: "ha3x.. namanya juga penjajakan.."
pak E: "wah, orientasi hidup kita beda pak.. saya sih pengen hidup normal nggak macem-macem"
Bakrie: "beda bagaimana..?"
pak E: "saya coba hidup taat beragama, jadi.. saya nggak mau main-main dengan dosa, lalu.. em, satu istri saja nggak habis-habis.. kalau punya dua, kapan ngabisinnya.."

Bakrie: "ow, gitu ya... dengan istrimu, kamu kewalahan yah.. atau nggak sanggup... sini, ntar aku bantuin.. ha3x.."
Pak E: "sompret lu... intinya begitu deh, cukup satu, karena satu aja minta dibeliin mobil, rumah dan banyak lagi.. kalau harus punya lebih.. mati lah awak nih.."
Bakrie: "ha3x.. ujung-ujungnya tentang duit toh.. ok deh, understand 100%.. makanya, dijadiin pacar saja, buat senang-senang doang.."
Pak E: "astaghfirullah.. dibilangin saya mau hidup taat, jadi.. anti maksiat dong.. sudah ah, balik ngantor yuk"
Bakrie: "jek.. bila kamu ada masalah, hubungi on clinic.. rahasia terjamin.. ha3x.."
Pak E: "asem lu... lu kate aye nggak bisa berdiri apa... ha3x..."

Begitu potret kehidupan keluarga sakinah dan anti on clinic.. :D sedangkan tentang Pak F... eh, ini mah nggak ada.. ha3x... you know, ada wawancara exlusive dengan para pelaku, pendapat dan sudut pandang dari para pelaku, menurut si istri, menurut si suami dan menurut teman-teman mereka.. sabar yak (bersambung lagi)

Catatan kecil 'anggota' ISTI (Bagian 2)

Tentang Pak C, juga orang kantoran.. kala itu Pak C baru pulang dari rapat penting di Singapura dan besok lusa ada deal meeting di Hongkong tentang mekanisme legal aspect CIQ yang membutuhkan penanganan serius antar kedua belah pihak, pihak kantor Pak C dan Hongkong Co.Ltd. Baru pulang rumah, mandi sebentar lalu saat mau tiduran di kamar, sang istri pasang muka cemberut.. Pak C bertanya, "ma, koq cemberut sih?", lalu istrinya berkata, "abah, ini kan hari selasa".. Pak C kerutkan jidat tanda kurang paham, lalu balik bertanya, "memangnya kenapa kalau hari selasa ma?".. si istri tambah sewot, "lhaaaa, selasa itu jadwalnya kamu ke rumah dia", begitu kalimatnya lantang... Pak C gelagapan, bagaimana nggak gelagapan.. baru pulang dari Singapura, belum buat persiapan untuk Hongkong, eh sudah 'diusir' dari rumah karena hari selasa adalah jadwal untuk 'si dia'.. lalu, Pak C coba berkelit, "hari ini aku di sini saja, capek ma baru pulang dari singapura.. besok aku mau buat persiapan buat Hongkong pula". Apa komentar sang istri, "Abah mau saat di padang masyar dibangkitkan dengan pundak miring karena tidak adil dengan istri yang lain, menikah itu tentang kehidupan dunia dan akhirat, lagian siapa suruh menikah lagi.. ayo, berangkat ke rumahnya..", dengan berat hati dan masih sangat letih, Pak C berangkat ke rumah istrinya yang lain.. butuh waktu lebih dari satu jam perjalanan dengan mobil sport miliknya, lalu sampai di rumah istrinya ('si dia') hanya ucapkan salam dan langsung menuju kamar untuk istirahat. 'si dia' bingung bukan kepalang, lalu coba bertanya, "papi, bukannya dari singapura.. koq sudah pulang ke sini", Si Abah alias papi menjawab dengan malas, "diusir sama 'kakak'mu, katanya hari ini hari selasa, jadinya ya.. ngungsi ke sini deh.. sudah ah, aku capek banget mau tidur..". Hmmm, 'si dia' menghela nafas sejenak, lalu berkata, "pi, pinjem handphonemu, mau telpon kakak..". Pak C mengambil handphone dari sakunya dan memberikannya pada 'si dia'..

Begini percakapan keduanya...
si dia: "halo, assalamu'alaykum.."
dari seberang sana terdengan suara kurang ramah..
si kakak: "ya, ada apa.. lu koq telpon pake hp abah.."
si dia: "eh, anu kak.. hanya mau beri tahu, kalau papi sudah sampe di rumah"
si kakak: "aye juga tau, hp-nya pake icloud, jadinya bisa ke lacak di mana posisinya.. makanya belajar internet, biar tau papimu lagi di mana"
si dia: "eh, iya kak.. makasih nasihatnya, sudah dulu kak.. assalamu'alaykum"
si kakak: "ya.. lekum salam.." setelah tutup telpon, "preeet, mesra amat gua sama dia.."
si dia: "alamak, gemeter nih, abis ngobrol sama si kakak"...
Pak C, sudah tertidur pulas... zzzz zzz zzzz zzz...

Ntuh, keluarga Pak C.. nggak lazim, dan nggak normal bagi kebanyakan orang seluruh dunia.. yang lazim terjadi adalah seperti kelakuan Pak D.. coba ikuti ceritanya..

Pak D pulang meeting dengan clien penting dari Australia, karena tentang proyek besar.. diajak entertain, ajeb ajeb di night club, dan ya.. gitu deh.. setelah itu pulang dini hari, istrinya sudah terlelap di alam mimpi.. tetapi karena suaminya pulang, istrinya sengaja bangun untuk membukakan pintu.. "pulang malam terus pap?", pak D hanya tersenyum ringan, "iya mam, ada clien dari Australia nih, akhirnya diajakin ke night club lah..". Istrinya membuka jas yang dikenakan sang suami, lalu melihat ada bercak lipstick di kemeja suaminya.. ingin rasanya bertanya, tapi ah.. sudah lah.. sudah pulang ke rumah gini koq diajak ribut, begitu pendapatnya dalam hati. Saat Pak D membuka kemejanya, dia terkejut bukan kepalang, lhooo... lipstick siapa nih nempel di punggung.. haduuuw, mama liat nggak yah..??!!?? begitu pertanyaannya dalam hati...

Pak D hanya pegawai 'suruhan', sebenarnya ujung tombak perusahaan sih, marketing.. tapi tugasnya memang sedikit berat, yaitu negosiasi harga dengan clien.. kalau proyek deal, bakal dapet bonus yang gedhe.. lalu gagal, ya nggak apa-apa... paling diomelin sama bos.. :) tapi, Pak D suka ambil kesempatan.. bila ada kesempatan entertain tamu dan clien di night club, lalu diajakin ajeb ajeb, karaoke, dan juga ehem.. (maaf) 'bersenang-senang' dengan perempuan bayaran..

Bagi para istri dengan kasus Pak D, alasannya standart, "selama masih pulang ke rumah, di luar rumah mau ngapain, bukan urusan saya.."... hmmm, beginilah potret kehidupan yang dianggap normal?
Dan yang terakhir adalah pak E (bersambung lagi)

Catatan kecil 'anggota' ISTI (Bagian 1)

Lelaki pemimpin bagi wanita, mestinya begitu sih.. tapi coba lihat beberapa potret hidup dan kehidupan para ISTI (ikatan suami takut istri) dan istri mereka...

Pak A seorang pengusaha, ke luar kota dan keluar negeri sdh rutinitas baginya. Dalam perjalanan hidupnya, dia bertemu dengan X yang tidak lain adalah cleaning service di kantornya sendiri. Waktu terus berjalan, Pak A jatuh hati dengan 'babu' di kantornya sendiri, dan menikahinya. (catat, dinikahi oleh seorang pengusaha 'bodoh, dungu, oon, dan idiot'.. lengkap sudah). Setahun menjadi istri Pak A, ternyata istri 'syah' Pak A memergoki mereka lalu mulailah sang istri mengeluarkan jurus terampuh para penguasa suami: melabrak. Keluar kata-kata pedas dan merendahkan yang ditujukan pada X, "hey kamu, pelacur kecil.. tidak tahu diuntung, sdh jadi jongos di kantor suami saya, sekarang malah ngelunjak jadi istri bos, dasar iblis perayu suami orang, nggak tau malu, dll dll dll". Si X hanya tertunduk, menangis sesegukan, sembari menerima kata-kata pedas dan sesekali tampar, pukulan, jambakan dan sederet perlakuan kejam lain akibat menjadi 'istri' seorang bos.. (stop)

Berbeda dengan Pak B, dia bukan seorang bos.. dia hanya seorang top leader di kantornya, menejer marketing dengan gaji 15jt sebulan, secara merketing gitu lho. Lalu, dia kepincut dengan sekertarisnya, alamak.. lelaki, bisa nggak sih jaga mata..!!???!! Pak B pun menikahi sekertarisnya sendiri, membeli apartemen di pusat kota agar mudah aksesnya dari kantor. Lalu, hubungan mereka ketahuan istri syah pak B.. ha3x.. klasik banget sih, dan mulailah sang istri nyamperin dan ngendamprat kediaman sekertaris, "hey.. hey.. hey, perempuan jalang perusak rumah tangga orang, ternyata kalian begini di belakangku, dasar perempuan lacur", sekertaris diam saja..! tidak, bahkan dia marah lebih dahsyat dan dengan kalimat lebih dramatis, "hey gendut, punya cermin gedhe di rumah? lihat wajah, lihat body, lihat dirimu.. mana ada lelaki normal mau sama kamu, wajar dong kalau suami kamu cari istri lain, dan catet baik-baik, aku bukan pelacur, kami sudah menikah.. huuh, dasar gendut.. sudah jelek, otak udang pula..". Istri syah pak B kalah telak.. (stop)

Tentang Pak C... (bersambung)