Rencananya bikin perumahan di daerah Pagesangan, Surabaya.. dekat sekali dengan Masjid Agung Surabaya, dan harga jual dipatok 650jt, ada yang bilang kemahalan dan lebih banyak yang bilang, "muraaaahnyaaaa".. Honto daaa... memangnya harga segitu murah untuk rumah dengan luas bangunan 105 dan luas lahan sekitar 90 m sq...? Btw, ini kerjaan Doktor Eng 'pengangguran' yang pertama, setelah sebelumnya berencana bikin perusahaan pengolahan limbah Industri... Ganbatte ne, semoga diberkahi.. *nusroh dan nisab kapan mas bro..
Wednesday, October 30, 2013
Wednesday, August 14, 2013
Thursday, May 30, 2013
Kalau Ummi meninggal, apa Abi akan mendo'akan Ummi? (Kisah Nyata)
Bismillahir-Rahmaanir-Rahim.... Usia istri Yaqin masih sangat muda, sekitar 19 tahun. Sedangkan usia Yaqin waktu itu sekitar 23 tahun. Tetapi mereka sudah berkomitmen untuk menikah. Istrinya Yaqin cantik, putih, murah senyum dan tutur katanya halus. Tetapi kecantikannya tertutup sangat rapi. Dia juga hafal Al-Qur’an di usia yang relatif sangat muda , Subhanallah … Sejak awal menikah, ketika memasuki bulan kedelapan di usia pernikahan mereka, istrinya sering muntah-muntah dan pusing silih berganti. Awalnya mereka mengira “morning sickness” karena waktu itu istrinya hamil muda. Akan tetapi, selama hamil bahkan setelah melahirkanpun istrinya masih sering pusing dan muntah-muntah. Ternyata itu akibat dari penyakit ginjal yang dideritanya. Satu bulan terakhir ini, ternyata penyakit yang diderita istrinya semakin parah. Yaqin bilang, kalau istrinya harus menjalani rawat inap akibat sakit yang dideritanya. Dia juga menyampaikan bahwa kondisi istrinya semakin kurus, bahkan berat badannya hanya 27 Kg. Karena harus cuci darah setiap 2 hari sekali dengan biaya jutaan rupiah untuk sekali cuci darah. Namun Yaqin tak peduli berapapun biayanya, yang terpenting istrinya bisa sembuh. Pertengahan bulan Ramadhan, mereka masih di rumah sakit. Karena, selain penyakit ginjal, istrinya juga mengidap kolesterol. Setelah kolesterolnya diobati, Alhamdulillah sembuh. Namun, penyakit lain muncul yaitu jantung. Diobati lagi, sembuh… Ternyata ada masalah dengan paru-parunya. Diobati lagi, Alhamdulillah sembuh. Suatu ketika Istrinya sempat merasakan ada yang aneh dengan matanya. “Bi, ada apa dengan pandangan Ummi?? Ummi tidak dapat melihat dengan jelas.” Mereka memang saling memanggil dengan “Ummy” dan ” Abi”. Sebagai panggilan mesra. “kenapa Mi?” Yaqin agak panik “Semua terlihat kabur.” Dalam waktu yang hampir bersamaan, darah tinggi juga menghampiri dirinya… Subhanallah, sungguh dia sangat sabar walau banyak penyakit dideritanya …
Selang beberapa hari, Alhamdulillah istri Yaqin sudah membaik dan diperbolehkan pulang. Memasuki akhir Ramadhan, tiba-tiba saja istrinya merasakan sakit yang luar biasa di bagian perutnya, sangat sakiiit. Sampai-sampai dia tidak kuat lagi untuk melangkah dan hanya tergeletak di paving depan rumahnya.“Bi, tolong antarkan Ummi ke rumah sakit ya.” pintanya sambil memegang perutnya … Yaqin mengeluh karena ada tugas kantor yang harus diserahkan esok harinya sesuai deadline. Akhirnya Yaqin mengalah. Tidak tega rasanya melihat penderitaan yang dialami istrinya selama ini.
Sampai di rumah sakit, ternyata dokter mengharuskan untuk rawat inap lagi. Tanpa pikir panjang Yaqin langsung mengiyakan permintaan dokter.“Bi, Ummi ingin sekali baca Al-Qur’an, tapi penglihatan Ummi masih kabur. Ummi takut hafalan Ummi hilang.”“Orang sakit itu berat penderitaannya Bi. Disamping menahan sakit, dia juga akan selalu digoda oleh syaitan. Syaitan akan berusaha sekuat tenaga agar orang yang sakit melupakan Allah. Makanya Ummi ingin sekali baca Al-Qur’an agar selalu ingat Allah. Yaqin menginstal ayat-ayat Al-Qur’an ke dalam sebuah handphone. Dia terharu melihat istrinya senang dan bisa mengulang hafalannya lagi, bahkan sampai tertidur. Dan itu dilakukan setiap hari.“Bi, tadi malam Ummi mimpi. Ummi duduk disebuah telaga, lalu ada yang memberi Ummi minum. Rasanya enaaak sekali, dan tak pernah Ummi rasakan minuman seenak itu. Sampai sekarangpun, nikmatnya minuman itu masih Ummi rasakan” ,“Itu tandanya Ummi akan segera sembuh.” Yaqin menghibur dirinya sendiri, karena terus terang dia sangat takut kehilangan istri yang sangat dicintainya itu. Yaqin mencoba menghibur istrinya. “Mi… Ummi mau Abi belikan baju baru ya?? Mau Abi belikan dua atau tiga?? Buat dipakai lebaran.”“Nggak usah, Bi. Ummi nggak ikut lebaran kok” jawabnya singkat. Yaqin mengira istrinya marah karena sudah hampir lebaran kok baru nawarin baju sekarang. “Mi, maaf. Bukannya Abi nggak mau belikan baju. Tapi Ummi tahu sendiri kan, dari kemarin-kemarin Abi sibuk merawat Ummi.” “Ummi nggak marah kok, Bi. Cuma Ummi nggak ikut lebaran. Nggak apa-apa kok Bi.” ”Oh iya Mi, Abi beli obat untuk Ummi dulu ya…??” Setelah cukup lama dalam antrian yang lumayan panjang, tiba-tiba dia ingin menjenguk istrinya yang terbaring sendirian. Langsung dia menuju ruangan istrinya tanpa menghiraukan obat yang sudah dibelinya.
Tapi betapa terkejutnya dia ketika kembali . Banyak perawat dan dokter yang mengelilingi istrinya.“Ada apa dengan istriku??.” tanyanya setengah membentak. “Ini pak, infusnya tidak bisa masuk meskipun sudah saya coba berkali-kali.” Jawab perawat yang mengurusnya. Akhirnya, tidak ada cara lain selain memasukkan infus lewat salah satu kakinya. Alat bantu pernafasanpun langsung dipasang di mulutnya. Setelah perawat-perawat itu pergi, Yaqin melihat air mata mengalir dari mata istrinya yang terbaring lemah tak berdaya, tanpa terdengar satu patah katapun dari bibirnya. “Bi, kalau Ummi meninggal, apa Abi akan
mendoakan Ummi?” “Pasti Mi… Pasti Abi mendoakan yang terbaik untuk Ummi.” Hatinya seakan berkecamuk. “Doanya yang banyak ya Bi” “Pasti Ummi” “Jaga dan rawat anak kita dengan baik.”
Tiba-tiba tubuh istrinya mulai lemah, semakin lama semakin lemah. Yaqin membisikkan sesuatu di telinganya, membimbing istrinya menyebut nama Allah. Lalu dia lihat kaki istrinya bergerak lemah, lalu berhenti. Lalu perut istrinya bergerak, lalu berhenti. Kemudian dadanya bergerak, lalu berhenti. Lehernya bergerak, lalu berhenti. Kemudian matanya…. Dia peluk tubuh istrinya, dia mencoba untuk tetap tegar. Tapi beberapa menit kemudian air matanya tak mampu ia bendung lagi… Setelah itu, Yaqin langsung menyerahkan semua urusan jenazah istrinya ke perawat. Karena dia sibuk mengurus administrasi dan ambulan.
Waktu itu dia hanya sendiri, kedua orang tuanya pulang karena sudah beberapa hari meninggalkan cucunya di rumah. Setelah semuanya selesai, dia kembali ke kamar menemui perawat yang mengurus jenazah istrinya.“Pak, ini jenazah baik.” kata perawat itu. Dengan penasaran dia balik bertanya. “Dari mana ibu tahu???” “Tadi kami semua bingung siapa yang memakai minyak wangi di ruangan ini?? Setelah kami cari-cari ternyata bau wangi itu berasal dari jenazah istri bapak ini.”“Subhanallah…” Tahukah sahabatku,… Apa yang dialami oleh istri Yaqin saat itu? Tahukah sahabatku, dengan siapa ia berhadapan? Kejadian ini mengingatkan pada suatu hadits “Sesungguhnya bila seorang yang beriman hendak meninggal dunia dan memasuki kehidupan akhirat, ia didatangi oleh segerombol malaikat dari langit. Wajah mereka putih bercahaya bak matahari. Mereka membawa kain kafan dan wewangian dari surga. Selanjutnya mereka akan duduk sejauh mata memandang dari orang tersebut. Pada saat itulah Malaikat Maut ‘alaihissalam menghampirinya dan duduk didekat kepalanya. Setibanya Malaikat Maut, ia segera berkata:“Wahai jiwa yang baik, bergegas keluarlah dari ragamu menuju kepada ampunan dan keridhaan Allah”. Segera ruh orang mukmin itu keluar dengan begitu mudah dengan mengalir bagaikan air yang mengalir dari mulut guci. Begitu ruhnya telah keluar, segera Malaikat maut menyambutnya. Dan bila ruhnya telah berada di tangan Malaikat Maut, para malaikat yang telah terlebih dahulu duduk sejauh mata memandang tidak membiarkanya sekejappun berada di tangan Malaikat Maut. Para malaikat segera mengambil ruh orang mukmin itu dan membungkusnya dengan kain kafan dan wewangian yang telah mereka bawa dari surga. Dari wewangian ini akan tercium semerbak bau harum, bagaikan bau minyak misik yang paling harum yang belum pernah ada di dunia. Selanjutnya para malaikat akan membawa ruhnya itu naik ke langit. Tidaklah para malaikat itu melintasi segerombolan malaikat lainnya, melainkan mereka akan bertanya: “Ruh siapakah ini, begitu harum.” Malaikat pembawa ruh itupun menjawab: Ini adalah arwah Fulan bin Fulan (disebut dengan namanya yang terbaik yang dahulu semasa hidup di dunia ia pernah dipanggil dengannya).” (HR Imam Ahmad, dan Ibnu Majah) “Sungguh sangat singkat kebersamaan kami di dunia ini , akan tetapi sangat banyak bekal yang dia bawa pulang. Biarlah dia bahagia di sana” Air matapun tak terasa mengalir deras dari pipi Yaqin.
Tuesday, February 5, 2013
Dakwah, kerjakan saja.. hasil hanya milik ALLAH ta'ala
Bila sudah kerjakan Dakwah, maka akan turun keputusanNya: Hidayah atau Adzab. Kisah ini diceritakan oleh seorang Ustadzah di bilangan Bumi ALLAH, beliau mulai bercerita…
Hari itu aku pergi ke sebuah klinik. Setelah mengambil nomor antrian, aku pun duduk menunggu giliranku. Sekonyong-konyong masuklah seorang gadis cantik. Sayang sekali, dia tidak mengenakan jilbab. Sebaliknya, berdandan menor.
Gadis itu pun mengambil nomor, lalu duduk tidak jauh dariku. Entah mengapa, ada sebuah dorongan dalam diriku untuk menyampaikan sekedar sebuah nasehat kepadanya. Akhirnya setelah cukup lama diliputi kebimbangan, aku pun menasehatinya dengan selembut mungkin. Aku jelaskan kepadanya perintah Allah yang telah dilanggarnya. Namun reaksinya benar-benar tak kuduga. Gadis tersebut membentakku dengan suara keras. Ia marah karena (menurutnya) aku terlalu ikut campur dengan apa yang ia kenakan.“Aku bebas melakukan dan mengenakan apa yang aku mau!!” ujarnya. Akhirnya, aku pun kembali ke tempat dudukku. Namun dorongan dan bisikan itu kembali mengusik hatiku, “Mengapa aku tidak menyampaikan soal kematian -sang penghancur segala kenikmatan- kepadanya?” Aku pun memberanikan diri kembali mendekatinya.
Dengan sesungging senyum aku memintanya untuk menjawab satu pertanyaan saja dariku. “Silahkan,” ujarnya. “Jika saja saat ini Sang Malaikat pencabut nyawa mendatangimu, apa yang akan engkau katakan padanya?” tanyaku. Ia pun menjawab -duhai, andai saja ia tidak menjawabnya- dengan penuh cemooh,“Aku akan mengatakan kepadanya: ‘Hush..hush!” Jawaban itu seperti petir menyambarku. Namun beruntunglah nomor antrianku muncul di layar. Dan aku pun masuk menemui sang dokter dengan hati yang dipenuhi keterkejutan. Bagaimana mungkin seorang manusia bias sedemikian sombong dengan mengucapkan kata- kata seperti itu? (terheran-heran)
Setelah menjalani semua pemeriksaan, aku pun keluar dari ruang dokter. Di ruang tunggu, aku dikejutkan dengan kerumunan pasien dan perawat yang silih berganti mengucapkan:‘Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un‘. Saat aku mendekat karena penasaran, betapa terkejutnya aku. Apa yang ku lihat? Yang kulihat adalah gadis itu. (astaghfirullah ) Ia terkulai dan tergeletak di situ dalam keadaan tidak bernyawa lagi. Rupanya hari itu adalah hari terakhirnya. Dan semua bisikan-bisikan yang memenuhi hatiku tadi tidak lain adalah untuk memberinya kesempatan bertobat. Ya, Allah masih memberinya kesempatan untuk - setidaknya- meniatkan taubatnya. Tapi sayang sekali, ia tidak menggunakan kesempatan terakhir itu. Malaikat maut datang, dan ia tidak mampu mengucapkan sepatah kata pun padanya. Kisah ini adalah hadiah untuk mereka yang tertipu dengan angan-angan dan obsesi hidup lebih lama di dunia!! silahkan ambil hikmahnya wahai teman dan saudara sekalian...
Bila dakwah sudah dicemooh, bila dakwah sudah dihinakan, bila dakwah sudah diusir, maka tunggulah keputusan dariNya, ada yang disegerakan ada yang ditunda… Hanya dua saja yang akan terjadi: AdzabNya atau Hidayah dariNya
Friday, January 25, 2013
19 Keistimewaan Wanita Menurut Hadist
1. Doa wanita itu lebih makbul daripada lelaki karena sifat penyayang yang lebih kuat daripada lelaki. Ketika ditanya kepada Rasulullah SAW akan hal tersebut, jawab baginda , " Ibu lebih penyayang daripada bapak dan doa orang yang penyayang tidak akan sia-sia."
2. Wanita yang salehah (baik) itu lebih baik daripada 1000 lelaki yang saleh.
3. Barangsiapa yang menggembirakan anak perempuannya, derajatnya seumpama orang yang senantiasa menangis karena takut akan Allah .Dan orang yang takut akan Allah SWT akan diharamkan api neraka ke atas tubuhnya.
4. Wanita yang tinggal bersama anak-anaknya akan tinggal bersama aku (Rasulullah saw di dalam syurga);
5. Barangsiapa membawa hadiah (barang makanan dari pasar ke rumah lalu diberikan kepada keluarganya) maka pahalanya seperti melakukan amalan bersedekah.Hendaklah mendahulukan anak perempuan daripada anak lelaki.
6. Surga itu di bawah telapak kaki ibu;
7. Barangsiapa mempunyai tiga anak perempuan atau tiga saudara perempuan atau dua anak perempuan atau dua saudara perempuan lalu dia bersikap ihsan dalam pergaulan dengan mereka dan mendidik mereka dengan penuh rasa takwa serta sikap bertanggungjawab, maka baginya adalah surga.
8. Apabila memanggil akan dirimu dua orang ibu bapakmu, maka jawablah panggilan ibumu terlebih dahulu.
9. Daripada Aisyah r.a." Barangsiapa yang diuji dengan sesuatu daripada anak-anak perempuannya lalu dia berbuat baik kepada mereka, maka mereka akan menjadi penghalang baginya daripada api neraka.
10. Wanita yang taat berkhidmat kepada suaminya akan tertutuplah pintu-pintu neraka dan terbuka pintu-pintu surga. Masuklah dari mana saja pintu yang dia kehendaki dengan tidak dihisab.
11. Wanita yang taat pada suaminya, maka semua ikan-ikan di laut, burung di udara, malaikat di langit, matahari dan bulan semua beristighfar baginya selama dia taat kepada suaminya serta menjaga salat dan puasanya
12. Aisyah r.a berkata, "Aku bertanya kepada Rasulullah, siapakah yang lebih besar haknya terhadap wanita?" Jawab Rasulullah SAW "Suaminya." " Siapa pula berhak terhadap lelaki?" Jawab Rasulullah SAW, "Ibunya."
13. Perempuan apabila sembahyang lima waktu, puasa di bulan Ramadhan, memelihara kehormatannya serta kepada suaminya, masuklah dia dari pintu surga mana saja yang dikehendaki.
14. Tiap perempuan yang menolong suaminya dalam urusan agama, maka Allah SWT memasukkan dia ke dalam surga terlebih dahulu daripada suaminya (10,000 tahun).
15. Apabila seseorang perempuan mengandung janin dalam rahimnya, maka beristighfarlah para malaikat untuknya. Allah SWT mencatatkan baginya setiap hari dengan 1,000 kebajikan dan menghapuskan darinya 1,000 kejahatan.
16. Apabila seseorang perempuan mulai sakit hendak bersalin, maka Allah SWT mencatatkan baginya pahala orang yang berjihad pada jalan Allah.
17. Apabila seseorang perempuan melahirkan anak, keluarlah dia dari dosa-dosa seperti keadaan ibunya melahirkannya.
18. Apabila telah lahir anak lalu disusui, maka bagi ibu itu setiap satu tegukan daripada susunya diberi satu kebajikan.
19. Apabila semalaman seorang ibu tidak tidur dan memelihara anaknya yang sakit, maka Allah SWT memberinya pahala seperti memerdekakan 70 orang hamba dengan ikhlas untuk membela agama Allah SWT.
Tuesday, January 8, 2013
Gangnam Style (?)
KISAH NYATA: SEBARIS CERITA DUKA DARI GANGNAM
oleh Mohamad Sidik pada pada 7hb Oktober 2012 pukul 12.14 ptg (Waktu KL)
Malam tadi setelah keluar dari masjid seusai selesai sholat Isyak di masjid berdekatan dengan rumah, saya berjalan kaki seorang diri pergi ke sebuah kedai makan untuk makan malam. Pengunjung di kedai makan yang saya tuju itu agak ramai dan boleh dikatakan hampir kebanyakan meja di kedai tersebut sudah penuh. Saya memilih untuk duduk di salah sebuah meja di bahagian paling hujung seorang diri yang ketika itu tiada orang di meja tersebut. Apabila pelayan datang saya pun memesan makanan yang saya mahu. Selepas beberapa ketika pelayan tersebut pergi datanglah pula seorang gadis muda berkulit cerah berjubah dan bertudung hitam gaya wanita Arab ke meja saya seraya bertanya,
"Tuan, boleh saya duduk di sini..? Kamu lihat, tempat-tempat di meja lain semua sudah penuh.."
"Oh, ok.. tak mengapa. Silakan duduk.." jawab saya agak terkejut dengan sapaan gadis itu. Perbualan kami dalam bahasa Inggeris.
Kemudian pelayan datang kepadanya dan dia hanya memesan 'fresh orange' untuk minuman. Apabila pelayan pergi saya memberanikan diri bertanya kepadanya dengan rasa pelik, "Kamu seorang diri sahaja? Dan kamu kelihatan bukan orang Malaysia, bukan?"
Dia mengangkat wajahnya dari telefon pintarnya ke arah saya lalu menjawab dengan tersenyum, "Oh saya dari Korea Selatan, dan saya ingin ke rumah seorang kawan.."
"Oh Korea Selatan.. sekarang negara itu sedang 'famous' dengan tarian Gangnam Style.." jawab saya spontan bersahaja sambil tersenyum dan menganguk-angguk sendirian tatkala mata gadis itu kembali ke telefon pintarnya sambil menggerak-gerakkan jarinya di atas skrin sesentuh dan kadangkala dia juga tersenyum seorang diri melayan sesuatu dari telefon pintarnya.
"Gangnam Style..? Apa yang kamu tahu tentangnya.. ia tarian yang dilaknat Tuhan. Saya menganggapnya diilhamkan oleh Iblis kepada artis itu." jawabnya dengan nada yang tegas dan berani.
"Oh ok ok, minta maaf..saya tak bermaksud menyinggung perasaan kamu.." jawab saya serta-merta.
Perbincangan terhenti seketika beberapa lama. Selepas kira-kira 15-20 menit pelayan kembali datang dengan membawa pesanan saya dan minuman gadis itu. "Kamu mau tahu apa yang saya tahu tentang Gangnam?" tanya gadis kembali itu kepada saya.
"Jika kamu berminat untuk bercerita kepada saya, saya akan mendengarnya…" jawab saya dengan tenang sambil mula menghirup jus tembikai susu yang saya pesan. "Ok sekejap beberapa minit, selepas saya membalas mesej-mesej ini.." jawabnya sambil jari-jemarinya bermain di atas screen smartphone-nya.
Saya hanya mengangguk-angguk sambil mengangkat kening dan mulai menyuap makanan dengan sendok ke dalam mulut walaupun saya sedar bahawa memakan dengan menggunakan tangan itu lebih menepati Sunnah Rasulullah SAW.
"Baik, sekarang saya akan bercerita tentangnya.. ia sesuatu yang menarik tetapi pelik dan menakutkan." kata gadis itu kembali. "Ok, seakan-akan ada satu perkara besar yang kamu ingin sampaikan kepada saya." jawab saya kembali sambil mulut mengunyah nasi.
Kemudian dia diam kira-kira sepuluh saat, mengambil nafas lalu memulakan ceritanya kepada saya,
"Di Gangnam ada satu pertandingan pelik yang diadakan untuk gadis-gadis muda untuk menjadi perempuan-perempuan simpanan bagi orang-orang kaya dan para jutawan. Kebanyakan gadis muda yang menyertai pertandingan tersebut adalah mereka yang ingin mencuba nasib apabila gagal mendapat tempat dalam pekerjaan atau terlalu teruja untuk menikmati hidup mewah bersama orang-orang kaya… mereka dijanjikan dengan hadiah yang sangat lumayan, kereta mewah, jet peribadi dan rumah besar seperti istana dengan kolam renang jika memenangi pertandingan tersebut."
Kemudian dia diam lagi... kali ini dia pula meminum minuman 'fresh orange'.. dia diam dengan agak lama tanpa berkata apa-apa. "Ok, kemudian..?" tukas saya lagi ingin tahu.
"Oh, ia sesuatu yang amat dahsyat dan keji dan saya hampir tidak mahu menceritakannya kepada kamu. Tapi saya akan cuba ceritakannya juga agar kamu dapat tahu apa kisah benar yang berlaku.." sambungnya lagi.
"Iya, sila sambung lagi... saya memang ingin tahu tentangnya." balas saya lagi.
"Ok... Pertandingan itu, untuk sampai ke tempat pertandingan tersebut, para peserta yang terdiri daripada perempuan-perempuan muda yang cantik masing-masing dikehendaki menunggung seekor kuda kira-kira 500 meter dari tempat para peserta berkumpul ke tempat pertandingan yang merupakan sebuah istana besar dan mewah milik seorang jutawan di Gangnam. Kamu bayangkan, mereka semuanya menunggang kuda dengan memakai sepatu tumit tinggi, kaos 'you can see' dan celana pendek yang seksi sambil diiringi pihak panitia pertandingan dengan helikopter.."
"Setelah sampai di sana mereka disambut oleh pihak panitia di istana itu dan dibagikan ke dalam dua kelompok. Setiap kelompok akan melalui dua rintangan yang berbeda. Pertandingannya ialah rintangan bersilngan untuk sampai ke tujuan yang terakhir. Ia seperti pertandingan dalam rancangan ‘Wipe Out’ di dalam TV jika kamu pernah melihatnya. Setelah sampai di tempat tujuan terakhir pula, para peserta yang berhasil dari dua kelompok itu akan bertarung pula antara mereka sendiri. Jika pihak lawan tewas maka peserta yang masih bertahan akan dianggap sebagai pemenang dan mendapat uang bernilai jutaan USD. Rintangan dan halangan itu sangat berbahaya, namun para peserta hanya melakukannya dengan memakai sepatu tumit tinggi dan pakaian seksi mereka sambil disaksikan dan disorak oleh para jutawan yang melihat aksi-aksi mereka tersebut dari sebuah ruang balkon mewah di istana tersebut. Saya tidak pasti kejadian-kejadian tersebut direkam ataupun tidak."
Terus-terang, ia adalah pertandingan membunuh diri yang paling gila…"
"Ok, kemudian.. apa yang terjadi?" tanya saya dengan rasa ingin tahu.
"Satu ketika di salah satu rintangan, para peserta dikehendaki memanjat tiang-tiang (seperti panjat pinang 17 Agustusan) dari besi untuk melintasi salah sebuah menara di istana tersebut, tiang tersebut sangat tinggi dan di bawahnya ada kolam renang. Di satu sudut yang lain, para jutawan pula menyaksikan aksi-aksi peserta dari dalam sebuah ruangan mewah sambil menikmati hidangan dan minuman alkohol yang mahal bersama gadis-gadis mereka."
"Banyak perserta ketika itu yang terjatuh ke bawah ketika coba memanjat tiang-tiang besi tersebut. Ada yang terhempas ke lantai dan kepalanya pecah. Ada yang patah tangan dan kaki. Ada yang pecah badannya. Kolam renang tersebut penuh dengan darah dan ada yang mati lemas ketika jatuh ke dalamnya setelah gagal untuk berenang keluar dari kolam renang yang dalam tersebut. Mereka semua para gadis yang tidak berupaya dan mereka sangat kasihan."
"Yang lebih keji dari itu semua, mereka yang terjatuh dan celaka ketika itu langsung tidak dibantu.. malah dibiarkan saja untuk disorak dan ditertawakan oleh para jutawan yang melihat mereka sepanjang pertandingan. Akhirnya apa yang saya tahu, hanya dua orang gadis saja yang berhasil melepasi rintangan itu dari keseluruhan peserta 30 orang gadis... saya dikabarkan walaupun dua gadis itu akhirnya berhasil, mereka kini hidup dengan trauma dan penuh ketakutan di sisi para jutawan gila tersebut. Mereka kini hidup seperti hamba sahaya di dalam istana zaman purba. Tiada kemuliaan dan tiada akhlak... hanya menjadi hamba suruhan lelaki-lelaki kaya yang merantai hidup mereka saja. Lebih malang lagi gadis-gadis yang sudah terjerumus ke sana tidak bisa lari dari golongan kaya gila itu. Jika coba untuk lari kemungkinan mereka akan dibunuh."
Sampai di sini tiba-tiba gadis itu terhenti... wajahnya berubah dan air matanya serta-merta mengalir laju dan menangis terisak-isak. Saya sudah tentu sangat terkejut dengan perubahannya secara tiba-tiba itu, dan cuba memujuknya,
"Hey, please don't cry here… people will look to us. Please calm down. I'm sorry so much to make you telling me this story…" kata saya kepadanya perlahan dengan suara hampir berbisik.
Namun saya membiarkannya dengan keadaannya itu untuk beberapa ketika. Kemudian saya berkata kepadanya, "Saya tak tahu apa sebenarnya yang membuatkan kamu menangis, tapi saya minta maaf kerana disebabkan saya kamu menangis. Sebenarnya saya sangat terkejut mendengar cerita kamu. Ia sesuatu yang sangat dahsyat yang belum pernah saya mendengarnya sebelum ini.."
Ya ok... (sambil menghapus air matanya dengan sapu tangan miliknya)... maafkan saya kerana tiba-tiba bersikap seperti tadi. Kamu tahu, salah seorang gadis yang mati kerana pecah badannya ketika jatuh di pinggir lantai kolam renang itu ialah adik perempuan saya sendiri... Ibu saya bunuh diri karenanya dan bapak saya menjadi gila. Setelah ibu saya bunuh diri bapak saya sakit selama berbulan-bulan lalu akhirnya meninggal dunia."
Pada waktu ini dia kembali diam beberapa menit… saya pun terdiam dan tidak berkata apa-apa… setelah itu dia menarik nafasnya dalam-dalam lalu menyambung kembali kisahnya,
"Ibu-bapak saya hanya memiliki dua orang anak perempuan dan adik saya sudah menjadi mangsa kepada nafsu gila orang-orang kaya Korea Gangnam."
"Selepas tamat pertandingan tersebut, saya dihubungi seorang wanita yang memberitahu bahawa adik saya telah pengsan dan cedera parah kerana kecelakaan dan saya dikehendaki ke rumah sakit untuk melihatnya. Wanita itu menyatakan dia mendapat nombor telepon saya dari adik saya. Apabila saya dan ibu-bapak saya tiba ke rumah sakit, kami dikabarkan bahwa adik saya telah meninggal dunia. Saya memarahi wanita tersebut dan mendesaknya bertubi-tubi untuk menceritakan kisah sesungguhnya kepada saya... dan akhirnya setelah beberapa hari dia menceritakan keseluruhan kisah ini kepada saya. Setelah tahu kisah sebenarnya, kami sekeluarga meraung dan menangis seperti orang gila kerana tidak pernah menyangka adik saya sanggup mengikuti pertandingan gila tersebut hanya untuk hidup mewah sebagai gadis simpanan orang-orang kaya. Namun wanita itu berkata ia adalah pilihan adik saya sendiri."
"Beberapa minggu setelah kejadian tersebut, ibu saya bunuh diri pada satu malam dengan menelan aspirin sebanyak 200 biji. Keesokan harinya ibu saya koma dan apabila saya dan bapak mengirimnya ke rumah sakit, pada malam harinya dia meninggal dunia. Bapak saya pula sesudah itu sakit jiwa sebelum mengalami sakit yang membawanya meninggal dunia. Saya hidup tidak menentu dan mujurlah masih mempunyai seorang sahabat wanita beragama Islam yang terus berjuang agar saya dapat meneruskan kehidupan dengan tabah. Berulang-ulang kali dia mengingatkan kepada saya bahawa kehidupan ini adalah anugerah dari Tuhan dan orang yang beriman tidak akan pernah berputus asa."
"Dan kerana itu saya melihat kamu kini sebagai seorang Muslimah..?" saya mencelah ceritanya.
"Alhamdulillah, terima kasih kepada ALLAH ta'ala. Sahabat saya itu telah membawa saya berjumpa dengan seorang Imam di Kota Seoul untuk memulihkan semangat hidup saya. Imam itu mulai bercerita kepada saya tentang Allah, Islam dan Nabi Muhammad. Saya menerima segala ajarannya dengan lapang hati seakan-akan ia satu-satunya pilihan yang ada. Benar saja, Islam adalah satu cahaya yang sangat terang seperti matahari dan mendamaikan seperti bulan purnama yang kembali menentramkan seluruh hidup saya dan saya terus berubah dan menerima agama Islam ini tanpa ragu-ragu. Dan kamu tahu tidak, jiwa saya berasa sangat-sangat tenang dan damai ketika mendengar ayat-ayat Al-Quran yang berkumandang di markaz Islam (Islamic Centre) di Kota Seoul. Imam itu salah seorang dari pengurusnya. Saya tidak pernah mendengar musik yang sangat indah seperti seperti saya mendengar ayat-ayat Al-Quran sebelum ini dalam hidup saya."
Kini suara gadis itu kembali gagah sambil berkata, "Alhamdulillah, saya bersyukur karena diselamatkan ALLAH ta'ala dan kembali 'dihidupkan' sebagai seorang Islam setelah saya kehilangan segala-galanya akibat kekeringan jiwa masyarakat dunia terutama masyarakat Korea yang hidup sesat tanpa agama. Mereka semua telah sesat tanpa panduan hidup yang benar dari ALLAH ta'ala."
Setelah itu dia diam dan meminum minumannya...
"Kisah kamu amat menarik tetapi menakutkan. Adakah kamu sudah mengambil tindakan undang-undang bagi pihak adik kamu, atau melaporkannya kepada media atau berbuat sesuatu?" ujar saya kembali kepadanya.
"Lupakan sahajalah, saya sudah melaporkannya kepada pihak polis, sudah menceritakannya kepada beberapa orang wartawan dan melaporkannya secara bersumpah kepada beberapa orang peguam. Pihak polis enggan melakukan pendakwaan kerana tiada bukti-bukti yang kukuh mengenainya. Tidak ada video dan tiada saksi-saksi lain yang mahu tampil kepada pihak berkuasa selain saya. Mungkin ada namun ia tidak memadai. Wanita yang membawa adik saya ke hospital itu juga sudah menghilangkan diri. Saya cuba menghubungi nombor telefon bimbitnya berali-kali namun dia tidak dapat dihubungi. Kali terakhir saya mendengar tentangnya melalui seorang peguam yang mendapat khabarnya daripada seorang detektif polis ialah dia sudah meninggal dunia akibat kemalangan. Para peguam lain dan wartawan yang saya ceritakan kisah ini kepada mereka kesemuanya telah diugut untuk tidak mendedahkannya kepada umum. Mungkin begitu juga yang terjadi kepada mangsa-mangsa yang lain. Laporan polis di sana pula menyatakan gadis-gadis yang meninggal dunia akibat cedera parah itu adalah kerana rabung palang-palang besi di istana itu roboh ke bawah ketika mereka semua sedang berada di atasnya kerana ketika pihak polis sampai di sana palang-palang besi itu sudah pun dirobohkan. Manakala mangsa-mangsa yang masih hidup setelah kecederaan masih mengalami trauma yang dahsyat dan ada yang cacat seumur hidup walaupun mereka mendapat bayaran ganti rugi insurans yang banyak. Apa yang saya tahu mereka semuanya diugut akan dibunuh jika mendedahkan peristiwa sebenar kepada pihak polis. Yang pasti di sana wujud monster-monster besar yang menutupi kes ini termasuk menteri-menteri kerajaan… ia berkaitan dengan uang dan kekuasaan. Dan sudah tentu kamu tahu apa yang uang dan kekuasaan bisa lakukan pada kita." jawabnya lagi dengan panjang lebar yang sarat dengan hujah.
"Oh, ok... ianya sesuatu yang gila pernah saya dengar. Jadi sekarang berapa umur kamu dan mengapa kamu berada di Malaysia? Dan... apa yang kamu sedang buat di Malaysia sekarang? Dan lagi… kapan kah peristiwa sedih itu terjadi?" tanya saya bertubi-tubi kepadanya dengan rasa ingin lebih tahu.
"Menurut kamu umur saya berapa…?"
"Saya tidak mau mengkira-kira dan saya tidak tau berapa umur kamu."
"Kisah sedih itu hanya berlaku pada tahun lalu, dan saya tidak mau sebut apa bulan dan harinya. Cukuplah kamu tahu ia terjadi pada tahun lalu. Kini saya berumur 29 tahun dan saya di berada di Malaysia kerana ingin cuba mendaftar kursus bahasa Arab di ******* University dengan sahabat wanita Muslimah saya dari Korea itu. Tadi saya berjanji dengannya untuk bertemu di sini. Kami rekan serumah dan dia tadi menemui teman kami orang Malaysia di sekitar kawasan ini. Saya sampai ke sini lewat sedikit dengan taksi.” jawabnya berterus-terang dengan nada jujur.
"Oh, kamu sungguh berani. Di Malaysia tidak banyak wanita yang berani naik taksi seorang diri pada waktu malam. Terima kasih kerana menceritakan kisah ini kepada saya.. saya amat menghargainya dan mudah-mudahan suatu hari ALLAH ta'ala akan membalaskan semuanya untuk kamu dan korban-korban lain yang telah teraniaya..." kata saya lagi kepadanya sambil mengangguk-angguk.
"Sudah tentu...! Suatu hari nanti semua orang dan dunia akan tahu mengenai kejahatan tersembunyi di Kota Gangnam yang dilaknat itu!" tukasnya dengan nada yang keras.
"Kamu ingat artis yang mecipta lagu Gangnam gila itu menyukai cara hidup kota Gangnam..? Saya rasa dia amat sinis tentangnya dan dia pernah berasa tertekan dengan cara hidup di sana.. namun kini dia sudah menjadi bahagian dari mereka. Semoga Tuhan melaknat mereka semua. Saya menyerahkan kepada Tuhan untuk membalas segala kejahatan mereka."
"Whoa... kamu nampaknya sangat marah dengan Gangnam..." balas saya sambil mengangkat kedua-dua kening dan menyeruput jus tembikai susu yang masih berbaki menggunakan sedotan. "Oh, jangan kamu berpura-pura seperti tiada perasaan dan tidak mempunyai peri kemanusiaan.." balasnya kepada saya. "Tidak, tidak... saya benar-benar terkejut dan simpati dengan kisah kamu. Bahkan di balik itu, saya dapat melihat kamu seorang yang tabah, kuat dan berani." balas saya kembali untuk menenangkannya.
"Oh ya, adakah kamu datang sini dengan biaya sendiri? Bagaimana dengan suami kamu dan pekerjaan kamu di Korea?" tanya saya kepadanya dengan meneka-neka.
"Hahaha, saya masih belum bersuami dan saya telah menjual segala apa yang saya ada di Korea untuk datang ke sini. Saya mau belajar bahasa Arab di sini dan merancang pergi ke Mesir atau ke Islamic Center di Chicago selepas ini untuk belajar lebih banyak tentang Islam di sana. Kamu juga tahu, Timur Tengah kini tidak stabil dan saya masih ragu-ragu untuk ke Timur Tengah. Imam yang mengislamkan saya itu pernah memberitahu saya bahawa dahulunya dia belajar bahasa Arab dan agama Islam di Syria di sebuah universiti yang namanya An-Nur." jawabnya dengan reaksi yang kembali ceria sambil tersenyum.
"Oh dulu saya juga pernah belajar di Syria, dan universiti itu namanya Universiti Abu Nur." jawab saya.
"Oh benarkah? Ceritakan kepada saya tentang Syria... saya beruntung bertemu dengan kamu." tukasnya dengan muka yang sangat gembira.
Sesampainya di sini perincangan kami mulai bertukar topik kepada isu Syria dan pergolakan di Timur Tengah serta topik-topik lain yang sudah tiada berkenaana dengan Gangnam City. Saya juga bercerita sedikit sebanyak tentang latar belakang diri saya kepadanya sebagai membalas kisah hidupnya yang telah dia ceritakan kepada saya.
Lama juga kami bersembang sejak jam 9.00 malam tadi. Kira-kira jam 10.30 malam rakan gadis itu datang ke kawasan cafe tersebut dan gadis itu meminta izin untuk pergi. Dia membayar segala pesanan makanan saya dan memperkenalkan dirinya sebagai Sofiyyah dan rakannya bernama Nadiah. Katanya nama mereka berdua diberikan oleh imam yang mengislamkan mereka di Kota Seoul merangkap guru pembimbing (murrabi) mereka di Korea Selatan. Saya pula beruntung kerana makan malam saya gratis :p :) .
Mereka berdua pernah lahir sebagai manusia yang tidak pernah menganut agama apapun di Korea namun kini ALLAH ta'ala telah memuliakan mereka dengan agama Islam yang suci. Saya tidak tahu sejauh mana kebenaran cerita Sofiyyah tentang kisah yang berlaku kepada adiknya di Gangnam. Kebenaran kisah tersebut saya serahkannya bulat-bulat kepada Allah. Namun saya berminat untuk membagikan kisah ini kepada para pembaca agar para pembaca dapat membuat penilaian sendiri. Kisah tersebut mungkin benar dan mungkin tidak benar. Namun, di balik kisah yang saya pindahkan dari Sofiyyah ini, dapatlah kita mengetahui sesuatu dan menjadikannya sebagai pengajaran.
Saya akan bagikan satu iktibarnya ialah, saya melihat betapa Sofiyyah amat bersyukur dan menghargai nikmat Islam yang dikurniakan ALLAH ta'ala kepadanya. Dia sanggup meninggalkan negerinya dan menjual segala hartanya demi mempelajari bahasa Arab di bumi Malaysia bagi memahami Al-Quran, malah dia bercita-cita untuk terus mengembara bagi mempelajari ilmu-ilmu Islam dan menjadi seorang pendakwah Muslimah di negara Korea untuk Islamkan dan selamatkan lebih banyak lagi penduduk di Korea. Dia seorang yang amat berani, tabah dan cektan. Lihat saja, bagaimana dia seorang diri berani menyapa seorang lelaki asing seperti saya di awal kisah tadi. Apa yang saya lihat padanya, tiada sebarang ketakutan di dalam dirinya dan harapan hidupnya telah seratus-peratus diserahkan kepada Allah. Dia telah menjual seluruh jiwa dan raganya hanya kepada Allah semata-mata. Di balik kekuatan dirinya sekarang, saya juga yakin di belakangnya ada seorang murabbi mursyid yang hebat, iaitu sang imam yang telah mengislamkannya. Biasanya di sebalik orang-orang yang hebat, di belakang mereka sudah tentu ada para pendidik yang jauh lebih hebat lagi. Di dalam hati saya berkata sudah tentu peribadi sang imam itu lebih hebat lagi kerana berhasil memperbaiki diri Sofiyyah menjadi lebih kuat sepertimana sekarang. Ia bukanlah sesuatu yang mudah untuk memulihkan, mendidik dan membangunkan jiwa manusia yang sudah rusak teruk terpuruk seperti Sofiyyah dan menjadikannya seorang Srikandi yang gagah perkasa jiwanya.
Sepanjang berjalan kaki pulang ke rumah, saya banyak tertanya-tanya di dalam hati betapa kita ini begitu ingkar dan tidak bersyukur dengan nikmat beragama Islam yang telah Allah anugerahkan kepada kita sejak kita dilahirkan ke alam dunia ini.
Di dalam hati saya sepanjang pulang, "Allahu Rabbi.... alhmdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah." Sambil kaki saya sekali-sekala menyepak batu-batu kecil di jalanan dan kedua-dua tangan dimasukkan ke dalam kantung jubah putih kiri dan kanan seraya muka menunduk ke arah tanah...
Sehingga saat ini saya masih tetap berfikir sendirian, kisah Sofiyyah ini ialah apa yang saya dengar terjadi di negara Korea yang maju.. bagaimana pula dengan kisah-kisah gelap seperti kisah gadis-gadis Melayu Islam yang menjadi pelacur kelas atasan di Malaysia. Sudah tentu banyak juga kisah-kisah gelap yang tidak pernah kita dengar tentang mereka. Sebelum ini saya pernah juga mendengar mengenai kisah-kisah gelap di negara kita yang dilindungi oleh para pejabat.
Allahuma Ya Allah, betapa hinanya manusia yang menjadi hamba uang dan kekuasaan pada zaman ini... Ya Allah, selamatkan lah kami di dunia dan di akhirat selama-lamanya...
[Kisah nyata ini selesai ditulis pada: hari Ahad, 07 Oktober 2012, 10.55 AM]
Subscribe to:
Posts (Atom)