Kamu: "katanya kamu tak pernah berubah, tapi nyatanya ..."
Aku: "wait a minute please, ini tentang apa?"
Kamu: "ini tentang kamu, dan juga dia"
Aku: "ehem, maaf ... sepertinya aku tidak paham arah pembicaraan kita, sekali lagi saya tanyakan, ini tentang apa?"
Kamu: "Uuuuh, bawel banget sih, ini tentang kamu, dan juga dia"
Aku: "hemmm, apa aku harus jujur?"
Kamu: (tersenyum lebar) "jadi kamu sekarang sudah paham dengan arah pembicaraan kita!!!"
...
Aku: "em, nggak juga sih ..."
Kamu: "Uuhh, bikin sebel aja sih ...."
Aku: "hey, dudul .. dengerin, aku tidak pernah berubah"
Kamu: "rili .. rili .. rili .."
Aku: "hmmmmm" (menghela nafas, panjang)
Kamu: "berarti kamu masih suka dia kan"
Aku: "tidak hanya suka, tapi cinta"
Kamu: "alamak ... kenapa kamu tidak jujur saja padanya"
...
Aku: "kamu tau kan posisiku saat ini, jadi gak mungkin banget"
Kamu: "tidak ada yang gak mungkin, semua bisa ..."
Aku: "aku memang tidak pernah bisa berubah, aku selalu suka padanya, tapi bagaimana dengan dia ... sejak dulu, dia selalu mengambil jarak dariku, lalu ... apakah harus aku teruskan?"
...
Kamu: "you know gak sih, untuk kehidupan kita di dunia sampai akherat ini, DIA hanya peduli pada ahli Yaqin, dan kamu bisa untuk perkara itu"
Aku: "aku koq gak nyambung yah dengan kalimat terakhirmu tentang ahli yaqin?"
Kamu: "orang lain bisa saja punya langit, bumi, gunung, samudra, tetapi kamu selalu punya satu perkara yang melebihi semua, yaitu ALLAH"
Aku: "aku masih tidak paham ..!!"
Kamu: "kamu bisa minta pada ALLAH, Tuhanmu ... "
Aku: (terdiam sejenak, lalu berkata dengan lirih) "sudah bro, aku sudah minta berkali-kali padaNya"
Kamu: "lalu ... lalu ... lalu ..."
Aku: "lalu aku jadi malu, bahkan sangat malu ..."
Kamu: "kenapa malu bro"
Aku: "kamu tau kan aku ini siapa, kamu tau kan posisiku saat ini ..."
...
Kamu: "apa yang ada di langit dan di bumi adalah kepunyaanNya saja, jadi kenapa malu"
Aku: "aku melihat diriku yang akan datang dan pecahlah tangisku karenanya ..."
Kamu: "kenapa engkau menangis, kenapa engkau bersedih karena masa depanmu, apa yang kau lihat"
Aku: "intinya, aku tidak ingin merusak kehidupannya yang sempurna, hanya untuk tunaikan keegoisanku ... cukup dengan beraba dadaku, aku bisa merasakan bahwa cinta itu masih ada, bahkan masih sangat besar, luar biasa ... "
Kamu: "hi hi hi .. aku nggak paham ..."
...
Aku: "otakmu emang rada lelet sih, kalau aku ngomong rada tinggi, kamu pasti nggak nyampe ... tipis banget sih lu"
Kamu: "jangan begitu, apapun yang terjadi, kita masih pren kan, iya kan sob"
Aku: "hmmm, ngobrolnya udahan yah, aku ngantuk ... "
Kamu: "mau bobo nih ceritanya"
Aku: "bukan, mau pipis ... ya iya lah, aku ngantuk, jadi mau bobo dulu, weeekkk ... jelek lu"
Kamu: "yaudah, selamat mimpi indah dan kalau jumpa dia dalam mimpimu, aku titip salam yak!"
Aku: "sialan, bawel banget sih ... bismika allahuma wa bismika amut, 'audzubilahminas syaithonirojim, minal jinati wannass"
...
Kamu: "eh, ntar dulu deh .. kamu tadi liat kan kalau dia mencuri pandang kearahmu"
Aku: "zzzz zzzz zzzz"
Kamu: "jangan pura-pura bobo deh ... kamu tadi liat kan? saat dia menarik diri dari curi pandangnya karena pandangan kalian bertemu"
Aku: "pandangan kami tidak bertemu, akulah yang sedang memandanginya dan dia selalu saja menghindar dariku"
Kamu: "hi hi hi ... kamu aneh banget sih"
Aku: "tauk ah, ugghhh dibilangin orang mau bobo ... udah ah, wus wus ... jauh-jauh sana ke alammu sendiri ..."
Kamu: "kurang ajar, awas kamu ya!"
Aku: "zzzz zzzz zzzz"
...
Kamu: "hey, udah bobo beneran yak? emmm, tapi kamu masih suka padanya kan, iya kan?"
Aku: "aduuuuhhhhhh, bikin sebel aja nih ...."
Kamu: "jadi beneran yak? kamu beneran masih suka padanya kan, iya kan?"
Aku: "iyaaaaaa ... masih suka ... bangeeetttt, gimana ... sekarang puas!!!!"
Kamu: "hfffff, akhirnya aku tau juga ...."
Aku: "zzzz zzzz zzzz"
Denpasar, 8 Maret 2009
Aku memang sudah tidak pernah bermimpi tentangnya, walaupun aku sangat ingin memimpikannya ... ah, dunia .. begitu menyebalkannya dirimu, ingin rasanya aku segera berpisah darimu, sehingga aku bisa bersegera berjumpa dengan kekasihku di kehidupan setelah ini, lalu dengan lembut aku akan menbisikkannya ditelingamu, "sayang, bacakan Qur'an untukku", lalu mulailah engkan memberi aku senyum terbaikmu dan membacakan senandung tentang cinta, bait demi bait yang dengannya aku semakin menyukaimu, mencintaimu dan semua karena ALLAH semata
http://www.kemudian.com/node/228773
Tuesday, March 10, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Ingin berkomentar? cerita yang baik-baik saja, karena DIA suka dengan hal yang baik-baik. Siapa yang membuka aib, maka di akherat ALLAH akan membuka aibnya ...