Sore itu pulang kantor, aku terpaksa naik kendaraan umum karena kendaraanku harus rawat inap di bengkel. Naik kendaraan umum memang penuh romantika dan sore ini aku hanya bisa mengurut dada karena dikerjain oleh celoteh anak kecil kelas nol besar.
Dalam mikrolet anak tersebut menatapku tajam, lalu bertanya, "Om, artis ya? artis koq naik mikrolet?". Aku hanya membalas dengan senyum hambar dan menjawab tanya darinya, "bukan, saya orang biasa..". Anak tersebut hanya diam sejenak lalu kembali berkata, "Om ini Primus ya?". Aku kembali tersenyum dan berkata, "bukan dek, om ini bukan artis dan juga bukan Primus".
Anak itu berbisik pada ibunya, "Ma, katanya dia bukan Primus ...Primus itu suaminya Jihan kan Ma?". Ibu anak tersebut hanya mengangguk kecil. Kemudian anak itu bertanya lagi padaku, "kalau bukan Primus, berarti om ini Indra Brugman ya atau Jonathan Frizy?". Aku hanya tersenyum dengan berondong pertanyaannya padaku, lalu anak tersebut kembali berbisik pada ibunya, "kalau Indra Brugman itu pacarnya siapa Ma?". Akhirnya si ibu mengeluarkan suaranya, "Indra Brugman itu pacarnya Mama". Aku tersenyum sendiri dalam hatiku tapi tetap memperhatikan tingkah ibu dan anak di depanku. Kemudian anak itu kembali bertanya kepada ibunya, "Em, kalo Jonathan Frizy itu pacarnya siapa?". Si Ibu menghela nafas sejenak, lalu berkata, "Jonathan Frizy itu mantan pacar mama, makanya sekarang dia jarang muncul di TV, patah hatinya kelamaan". Si anak kecil diam sejenak, "Oh, begitu ya ma ... kalau Mama, mau nggak jadi pacarnya si Om ini", sambil menudingkan jarinya kepadaku. Aku hanya bisa tersenyum saat mataku bertemu dengan mata 'pacarnya' Indra Brugman, lalu aku mengangguk kecil. Lalu si ibu berkata pada anaknya, "jangan, nggak boleh mendua .. mama kan pacarnya Indra Brugman". Alamak, rasanya aku mau pingsan saja mendengarkan celoteh mereka berdua, ibu dan anak sama-sama sableng.
Akhirnya anak tersebut memandang lama ke arahku, lalu melanjutkan pertanyaannya, "udah om, ngaku aja .. om ini sebenernya artis yang sedang nyamar kan?". Uuugh, aku mulai kesal, akhirnya aku jawab dengan sedikit marah, "bawel banget sih, iya ... om ini Indra Brugman, kadang-kadang juga jadi Primus, sudah puas sekarang ...".
Anak tersebut kembali berbisik pada ibunya, "Ma, si om ini koq marah ya? trus katanya dia bisa jadi Indra Brugman dan juga bisa jadi Primus, dia tukang bohong ya Ma...". Anak itu kembali menatapku dengan mata berkaca-kaca, mungkin karena mendengar suara kerasku tadi. Ah... aku sedikit menyesal karena membentaknya, tapi aku hanya diam dan tidak menambahkan jawabanku.
Kemudian anak tersebut mengeluarkan kata-kata yang membuat aku semakin sebal dan geram padanya, "aku sekarang tau, om ini pasti calon legislatif, karena sebenernya wajah om lebih mirip Tukul Arwana dari pada Indra Brugman atau Jonathan Frizy, lalu om orangnya sombong dan belagu, juga tukang bohong. Setau saya, hanya calon legislatif yang punya sifat-sifat seperti om ... nanti setelah jadi anggota dewan beneran, pasti kerjaannya korupsi, punya istri artis, lalu lupa sama rakyat. Jadi... saran saya, om sebaiknya segera tobat, supaya nanti kalau mati nggak masuk neraka, emang enak kalo masuk neraka..!".
Aku hanya bisa bengong dan diam. Mau marah .. iya banget, tapi aku geli mendengarkan jawaban anak kecil ini. Ah, lain kali harus naik mikrolet lagi nih kalau pulang kantor, supaya ada yang panggil artis.
Wednesday, July 9, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Ingin berkomentar? cerita yang baik-baik saja, karena DIA suka dengan hal yang baik-baik. Siapa yang membuka aib, maka di akherat ALLAH akan membuka aibnya ...