Kemarin masih i'tikaf di masjid Al Amin, Pumpungan gg IV, lalu didaulat untuk memberi kultum sebelum bedug maghrib, mulailah aku berlagak ustadz ...
Assalamu'alaikum, segala kemuliaan hanya milik ALLAH, sholawat dan salam selalu kita sampaikan pada panutan kita Rasulullah SAW...
Syukur pada ALLAH, kita masih duduk i'tikaf di salah satu dari rumah ALLAH. Tahukah kamu pahala i'tikaf di masjid? Siapa yang duduk diantara maghrib dan isya' dan melanjutkan i'tikafnya, maka akan mendapat pahala sebuah istana yang indah di surga. Begitu sejenak jarak antara maghrib dan isya tetapi pahalanya berupa sebuah istana yang indah di surga.
Beberapa ulama mengatakan bahwa istananya terbuat dari permata utuh (wooowww) dan terdapat 70 kamar dimana setiap kamar terdapat sebuah ranjang dengan seorang bidadari di atasnya... hmmmmmm (menghela nafas sejenak)
Seorang sahabat ra bertanya pada rasulullah, "ya rasulullah, apakah di surga ada persetubuhan", dijawab Nabi SAW, "bah, bah, bah ...". Ulama mengatakan, maksudnya adalah; ada dan luaaarrrrr biaaaaassaaaaaaaa. Bukan 15 menit, bukan 1 jam, bukan sehari, bukan sebulan, tetapi tahunan bahkan ratusan tahun
Suatu hari dalam khutbah selepas peperangan, Umar bin Khatab ra naik ke atas mimbar dan berkhutbah, "Wahai si mati syahid, berbahagialah kalian, karena ALLAH swt telah menyiapkan sebuah istana yang indah di dalam surga untukmu dimana istana itu memiliki 500 pintu dan setiap pintu akan dijaga oleh 5000 bidadari"
Ahli majelis cekikikan dengan kultum ustadz gadungan, lalu aku aku melanjutkannya...
Seorang ahli surga memiliki surga yang terkecil adalah seluas 10 kali dunia, dan kegemaran penduduk surga adalah berjalan-jalan mengelilingi surga mereka dengan diiringi pelayan-pelayan yang menyenangkan pandangan. Kendaraannya beraneka rupa bentuknya, ada yang seperti permadani terbang, kendaraan angin seperti kendaraan Nabi Sulaiman as, atau kuda bersayap seperti kendaraan Nabi Muhammad saw saat mi'raj.
Dalam pelesirnya, terkadang mereka melewati danau, bukit, sungai, kebun-kebun yang indah dan para penjaga semuanya adalah bidadari-bidadari yang cantik rupawan. Kalian mau? Kalaupun penduduk surga mau dan ingin 'melakukan' dengan para penjaga itu, boleh, bisa dan syah-syah saja, karena memang itulah surga...
Itulah kehidupan akherat, semua dapat kamu lakukan, semua bisa dan memang akheratlah tempat kita mengumbar hawa nafsu, bukan di dunia...
Jika dalam penyampaian, ada banyak kata yang kurang berkenan, maafkan saya dan pada ALLAH swt saya memohon ampunan. Agar menjadi majelis yang diberkahi dan tidak dianggap majelis lalai, kita bersholawat pada Nabi saw dan akhiri majelis ini dengan kifarah majelis, wassalamu'alaikum warohmatullah...
Sambil menunggu detik-detik berbuka puasa, seorang ahli majelis mendekati saya dan berkata, "akherat sedahsyat itu ya?", saya tersenyum dan berkata, "tidak, tidak seperti itu, tapi lebih dahsyat, keagungan, kemewahan, dan kemuliaan yang tidak bisa digambarkan oleh akal fikiran manusia". Orang tadi hanya diam dan melanjutkan dzikirnya ... la ilaha ilallah
Wednesday, September 16, 2009
Friday, September 4, 2009
Bubar lesehan 'peduli umat'
Mereka, hanya sekumpulan mahasiswa terlantar dengan budget makan Rp 3000an sekali makan. Saat buka puasa bareng, mereka terlihat sifat aslinya; garang, ganas, meraung, mengaung, mengerang, me... -eh, ntar dulu deh, kalau mengerang koq konotasinya rada-rada orgasme gitu ya???, whatever deh, lanjut- melahap apa yang ada di hadapan, hingga tidak bersisa, tidak berbekas... Sedangkan aku, hanya bisa mengelus dada, seraya berkata lirih, "tega nian kalian, aku masih lapar tauuuu", tapi mau bagai mana lagi, begitulah mereka. Ingin rasanya berhati iba pada mereka, tapi aku lebih memilih untuk mencurahkan rasa iba ini pada orang yang pantas seperti santuni anak yatim, anak-anak panti asuhan, dan sebagainya. Tapi kejadian kemarin! Kali pertama aku memberi makan monster ganas berselubung kata indah tentang jati diri mereka, 'anak kost' ... maksud lu? plis deh, MBI gitu lho
Tidaklah perlu untuk mencarimu
Mimpi yang aneh, kau datang padaku dan langsung menumpahkan semua murkamu. Apakah telah terakumulasi seperti kalimat terdahulumu? Hingga kini akumulasi itu tumpah ruah bak bendungan pecah...
Dia: kenapa kamu tidak pernah mencariku?
Aku: (keep smile)
Dia: bukankah kamu tidak pernah berubah, bukankah masih ada rasa untukku
Aku: (keep smile)
Dia: kenapa kamu diam saja, kenapa kau enggan menjawab semua tanyaku..
Aku: haruskah aku mencarimu?
Dia: harus, walau hanya sekedar mengetahui bagaimana kabarku! Karena aku butuh itu
Aku: Aku tidak, aku tidak butuh itu. Kenapa harus lelah mencarimu? Biarlah waktu tetap berjalan apa adanya, dan aku tidah perlu habiskan umurku untuk mencarimu...
Dia: (menangis kecil seperti biasa)
Aku: Aku tidak perlu mencarimu, karena kau selalu ada di dalam hatiku. Jadi, kenapa aku harus berusaha tahu tentang kabarmu. Kau ada dalam dada ini, ada dalam sudut ruang di hatiku, walau ruang itu sudah lama tidak ku rawat, tapi kau tetap ada di sana...
Dialog kami selesai, akupun terjaga karena alarm sahur dan sholat malam telah berdering sejak 15mt lalu. Hmmmmffff, hidupku.. semua tentang ALLAH dan mencintaiNya saja
Dia: kenapa kamu tidak pernah mencariku?
Aku: (keep smile)
Dia: bukankah kamu tidak pernah berubah, bukankah masih ada rasa untukku
Aku: (keep smile)
Dia: kenapa kamu diam saja, kenapa kau enggan menjawab semua tanyaku..
Aku: haruskah aku mencarimu?
Dia: harus, walau hanya sekedar mengetahui bagaimana kabarku! Karena aku butuh itu
Aku: Aku tidak, aku tidak butuh itu. Kenapa harus lelah mencarimu? Biarlah waktu tetap berjalan apa adanya, dan aku tidah perlu habiskan umurku untuk mencarimu...
Dia: (menangis kecil seperti biasa)
Aku: Aku tidak perlu mencarimu, karena kau selalu ada di dalam hatiku. Jadi, kenapa aku harus berusaha tahu tentang kabarmu. Kau ada dalam dada ini, ada dalam sudut ruang di hatiku, walau ruang itu sudah lama tidak ku rawat, tapi kau tetap ada di sana...
Dialog kami selesai, akupun terjaga karena alarm sahur dan sholat malam telah berdering sejak 15mt lalu. Hmmmmffff, hidupku.. semua tentang ALLAH dan mencintaiNya saja
Subscribe to:
Posts (Atom)