Sunday, May 20, 2012

Di bawah naungan senyum rembulan

Hmmm, lagi liat film youtube tentang bulan.. koq jadi inget senyum rembulan ya.. saat itu, pulang kantor, buka jendela apartemen lebar-lebar lalu bawa kursi tengah ke teras dan duduk berdua dengan Sarah di bawah sengat sinar rembulan..

Aku: "Sarah, kamu tahu apa yang sedang dilakukan oleh rembulan saat ini"
Sarah: "Apaan, memangnya kamu tau?"
Aku: "bulan sedang tersenyum padamu"
Sarah: "aah, ada-ada saja.. kenapa bisa dia tersenyum padaku"
Aku: "eh, salah.. redaksinya adalah.. dia tersenyum melihatmu"
Sarah: "tersenyum melihatku, karena apa"
Aku: "karena melihat aku ada di sampingmu"
Sarah: "em.. masih bingung nih..."
Aku: "ya tentu saja bulan tersenyum, kamu yang cantik dan sempurna seharusnya bisa mendapatkan yang lebih baik daripada aku, koq hanya dapet cowok kucel seperti aku.. karenanya bulan tersenyum"
Sarah: "John, jangan pernah berkata seperti itu.. kamu adalah anugerah bagi hidupku.. langit, bumi, serta apa-apa yang tercipta diantara keduanya telah ditakdirkan untuk mentaati ALLAH, begitu juga dengan aku.. tapi engkau, adalah jalan terbaik bagiku untuk lebih mencintai ALLAH"
Aku: "la ilaha ilallah, la quwata ila billah... aku serahkan seluruh nyawaku hanya untuk mencintai ALLAH, dan aku serahkan separuh akalku untuk mencintaimu"
Sarah: "koq separuh akalmu untuk mencintai aku sih, seluruh akalmu sekalipun untuk mencintai ALLAH, bukan untuk mencitai makhluk, kamu tau kan.. dosa terbesar, dosa yang tidak terampunkan adalah syirik, tidak perduli syirik kecil, ataupun syirik besar..."
Aku: "dahulu, Umar bin Khatab ra pernah mengucapkan hal yang serupa, beliau berkata 'aku serahkan separuh nyawaku untuk ALLAH' lalu rasulullah saw meralatnya, 'wahai Umar, katakan seluruhnya karena ALLAH menginginkan seluruhnya' lalu Umar ra pun mengulangi kalimatnya, 'aku serahkan seluruh nyawaku hanya untuk ALLAH dan rasulNya'... kemudian rasulullah saw bersabda, 'benar demikian Umar, benar demikian' dan kali ini, aku ingin melihat reaksi darimu, ternyata kamu, bidadariku telah meralatnya sebagaimana dahulu kekasihku rasulullah saw telah meralat kalimat Umar ra, maka.. dibawah senyum rembulan aku akan meralat kalimatku, aku serahkan seluruh jiwa dan ragaku hanya untuk mencintai ALLAH aza wajallah"
Sarah: "benar, demikianlah yang dikehendaki oleh ALLAH dan rasulnya"
Aku: "Sarah, kamu tahu.. hari ini, banyak alasan orang mencintai dan tidak hanya karena ALLAH, ada karena harta, karena syahwat dan banyak lagi.. dan, tahu kah kamu alasan aku mencintaimu?"
Sarah: "waaaaa.. pertanyaan yang bikin hati berdebar nih, aku juga punya pertanyaan.. tahu kah kamu apa alasanku menerima pinanganmu?"
Aku: "jiaaaah, curang.. aku kan tanya duluan, koq kamu balik tanya sih.. jawab tanyaku dulu dong.."
Sarah: "Apaan ya? em.. kamu mencintai aku karena ALLAH.. betul tidak.."
Aku: "tepat sekali..."
Sarah: "haaa, gitu doang... koq nggak seru sih..."
Aku: "memangnya kamu ingin jawabannya seperti apa?"
Sarah: "apa lah, yang bikin jantung berdegub kencang.. hi3x.."
Aku: "Em, bgimana kalau jawabannya adalah.. aku memang mencintai kamu karena ALLAH, untuk sempurnakan agamaku, dan sebagai sarana bagi aku untuk mendapatkan naungan dari orang-orang pilihan ALLAH.. dan juga, untuk mententramkan hatiku, siapa sih nggak pengen punya istri cantik, seksi, asoy geboy seperti kamu, lihat bayangan kamu saja kejantananku langsung bereaksi, dan saat aku melihat bola matamu yang indah, rasanya seluruh persendian tulangku lepas, apalagi kalau mendengarkan lidahmu berdzikir, dan suaranya melewati bibir seksimu itu, alamak.. klepek-klepeklah diriku ini..."
Sarah: "astaghfirullah.. jawabannya bener-bener diluar dugaan, pengen cubit kamu... cubit cubit cubit cubit cubit..."

Waaah, gaswat nih.. kalau sudah segmen cubit, habislah badan awak ini dicubit kecil-kecil oleh jemari lentiknya..
Aku: "aduh, stop.. sakit.."
Sarah: "sudah nyerah belum...?"
Aku: "sudah, nyerah deh... lalu, kenapa kamu menerima pinanganku"
Sarah: "karena, aku suka dengan sosok yang tidak dibuat-buat, tampil apa adanya, dan yang paling penting adalah.. aku, suka pemuda tampan yang beriman dan imannya menghunjam sampai ke akar sanubarinya"
Aku: "waaaa, fitnah nih... bagaimana kamu bisa tau tentang imanku, imanku itu tipis sekali, bahkan lebih tipis dari kulit bawang, bagaimana kulit bawang bisa menghunjam dan kulit bawang tidak pernah punya akar.."
Sarah: "akan tiba suatu masa, semua akan terjawab... la ilaha ilallah, la quwata ila billah"
Aku: "la quawata ila billah..."

No comments:

Post a Comment

Ingin berkomentar? cerita yang baik-baik saja, karena DIA suka dengan hal yang baik-baik. Siapa yang membuka aib, maka di akherat ALLAH akan membuka aibnya ...