Saat raka'at ke dua, mata menjadi basah dan airnya coba ditahan oleh kedua kelopaknya... aduuuhh, jangan sedih di masjid doongg... mau sedih dan bermunajat di rumah saat sedang tahajud sih nggak apa, tapi kalau di masjid kan shame on me kalau diliat jama'ah masjid lainnya...
Teringat tentang CINTA, aku bisa habis-habisan mencintai ALLAH robbul izzati, tapi bagaimana jika ternyata DIA tidak pernah mencintaiku? "Ya ALLAH, mana aku tahu Engkau mencintai aku ataupun tidak, khawatirnya.. setelah begitu besar cinta ini aku berikan padaMu.. ternyata sedikitpun Engkau tidak pernah mencintai aku...", hufff.. kalimat itu terbersit begitu saja dalam raka'at ke dua... pulangnya, saat berjalan dari masjid menuju rumah, mata ini kembali menangis... dengan pelan aku mengucapkan kalimat yang tidak pernah aku ucapkan sebelumnya, "Ya Rabb, jika ternyata Engkau memang tidak mencintaiku dan Engkau telah mempersiapkan neraka untuk aku sang pendosa ini, aku suka selama hal itu dalam kesukaanMu... tapi jangan Engkau timpakan siksaan itu untuk anak-anakku, dan juga jangan pada Umi... selamatkan tetangga-tetanggaku, ampuni kesalahan orang-orang yang pernah mengenal aku dan atau aku pernah mengenalnya, ganti kesalahan mereka dengan kebaikan, dan masukkan lah mereka semua ke dalam surgaMu yang mulia tanpa kecuali, allahuma amiin".
Tidak pernah tau, apa yang disimpan ALLAH untukku, tapi apa saja yang datangnya dari Dzat pemilik nyawa seluruh makhluk, maka pasti baik adanya... *nangis lagi nih, hu3x...*
Wednesday, September 15, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Ingin berkomentar? cerita yang baik-baik saja, karena DIA suka dengan hal yang baik-baik. Siapa yang membuka aib, maka di akherat ALLAH akan membuka aibnya ...