Monday, November 1, 2010

Bukan aku yang cemburu, tapi DIA

Malam itu kembali kau menemuiku, kali ini dengan tampang jutek... wajahmu kalau disetting jutek begitu tambah cantik tauk, gimana sih... lalu percakapan kami pun dimulai

Aku: "Assalamu'alaykum"
Sarah: "wa'alaykum salam"
Aku: "cantik, kenapa jutek begitu.. kamu jadi tambah cantik..."
Sarah: "........." (diam saja, jadi manyun... iya banget..)
Aku: "Sarah, kamu kenapa sih?"
Sarah: "kamu suka dia kan?"
Aku: "suka siapa? kamu sedang ngomongin siapa?"
Sarah: "kamu suka gadis Eropa itu kan?"
Aku: "Astaghfirullah... koq kamu ngomong begitu..."
Sarah: "John, lelaki yang baik untuk perempuan yang baik, kamu sudah sepatutnya mendapatkan perempuan yang baik John, tapi bukan dia.."
Aku: "oh, begitu ya.. kamu cemburu...?" (sambil tersenyum sinis)
Sarah: "iya.. aku memang cemburu dan tidak sepatutnya kamu suka dengan gadis itu..."
Aku: "Sarah, kamu bisa saja bilang seperti itu.. 'lelaki yang baik untuk perempuan yang baik', tapi perempuan baik mana yang mau padaku? perempuan baik akan memandang sebelah mata padaku, tetapi tidak dengan gadis ini... dia memang tidak beriman, dia nasrani.. tapi sungguh senyumnya mengingatkan aku padamu, jika dia harus menjadi muslimah terlebih dahulu, aku akan berdo'a pada ALLAH rabb seluruh makhluk agar hidayah dihujamkan ke dalam hatinya dan aku ingin menjadi perantara hidayah tersebut..."
Sarah: "John, jangan membuat aku bersedih... dia juga suka padamu, urusan kalian hanya tinggal menunggu waktu, tapi sungguh aku cemburu..."
Aku: "Kamu cemburu...? kenapa harus cemburu?"
Sarah: "bagaimana kalau aku sampaikan bahwa bukan aku yang cemburu, tetapi pemilik nyawaku lah yang cemburu, 'jangan dekat-dekat zina'... begitu firman ALLAH rabb pemilik nyawamu, apa kamu tidak takut? apa kamu tidak khawatir dengan kehidupanmu kelak di akhirat? Apa maksud makan malam dengannya? Wahai suamiku, takutlah pada ALLAH..."

Aku, terdiam... tidak bisa berkata-kata lagi... bagaimana aku bisa selamat jika yang cemburu adalah ALLAH rabb semesta alam, astaghfirullah... wahai dunia, begitu menyebalkannya dirimu, ingin rasanya aku segera berpisah denganmu, agar aku bisa bertemu dengan kekasihku untuk waktu yang tiada terbatas... astaghfirullah, ya Rabb.. allahumaghfirli...


No comments:

Post a Comment

Ingin berkomentar? cerita yang baik-baik saja, karena DIA suka dengan hal yang baik-baik. Siapa yang membuka aib, maka di akherat ALLAH akan membuka aibnya ...