Tuesday, January 12, 2010

ngalor ngidul tapi keren

Hari ini ketiban nyupir, ahak.. yang biasa supir mobil menuju puncak gunung ada keperluan dengan ELF, akhirnya dirikulah yang nyetir. Pendek kata, arsitek + supir. Kalau Icha bilang, "anda memang multi talenta..". Sempat bangga diri juga disebut multi talenta, ternyata kalimat itu ada ekornya, "selain jadi arsitek, ternyata bisa jadi supir juga... cuci baju, kora-kora toilet pasti bisa juga nih". Dalam perjalanan, aku mulai membuka cerita pemanis perjalanan sambil diiringi guyur deras hujan rahmat dariNya...

"Pak Kyai, tau kan tentang cerita saya dikerjain kemarin itu" aku memulai percakapan

"iya, memangnya kenapa..???" sahut beliau singkat

"wah, pokoknya parah banget..." hi..hi.. blow up nih ceritanya , biar tambah penasaran

"memangnya kenapa???" dengan wajah rada jengkel

"tadinya dia bilang bersedia, lalu kalimatnya berubah jadi mengijinkan.. OK lah kalau beg beg beg, OK lah kalau begitu.. (hi3x.. nggak mungkin banget bisa bilang beg beg beg di depan kyai)... tapi, seharusnya kalau tidak bersedia bilangnya kan di muka dan bukan di akhir"

"Oooooww (panjang nih bilang ow nya) begitu, lalu masalahnya dimana"

"malunya itu lho Pak, nggak ketulungan.. hmmm, secara itung-itungan matematik sebenarnya saya sudah yakin banget Bapaknya apalagi Ibunya akan bilang TIDAK, tapi saya tetep saja ngotot nyamperin ke rumahnya" celotehku panjang lebar

Beliau hanya mantuk-mantuk.. mbuh yo, paham opo nggak.. *ragu dot com*

"yang lebih menyakitkan, dia tidak mau minta maaf sama sekali... uggghhhhhh, sombongnya... karena kesal saya sampai keluarkan do'a yang berat, 'Ya ALLAH, selesaikan dengan caraMu, perlakukan dia sebagaimana Engkau mau memperlakukanNya'... mungkin dia tidak merasa bersalah dan begitu pula keluarganya, tapi malu ini bekas banget di wajah" halah, hiperbolik nih kalau sudah begini

Lalu beliau mengeluarkan nasihatnya atas nama orang lain, "Kyai Abdul Aziz pernah bilang bahwa orang miskin di dunia ini dibagi ke dalam dua golongan besar, pertama miskin tapi pandai bersyukur, dapat rezki sedikit saja mereka pandai bersyukur, apalagi kalau banyak. Golongan pertama jumlahnya tidak banyak karena mereka segera akan diangkat ALLAH swt menjadi kaya dengan multi tafsir, bisa kaya secara lahir, dan juga batin atau kaya hati yang tidak bisa diukur dengan benda-benda dunia kekayaannya. Dan golongan kedua adalah, mereka miskin tapi angkuh, biasanya tidak punya kemampuan berpikir, tidak berdaya, ingin selalu dimuliakan, padahal dalam hatinya selalu angkuh dan congkak. Kelompok kedua ini, walau mereka ada tetapi hanya sebagai ujian untuk meningkatkan iman orang-orang di sekitarnya dengan keangkuhannya".

Aku hanya diam terpaku dan... yaaahh, tercengang lah.. masalahnya, ini masih nyambung kah dengan cerita sebelumnya??? *bingung mode on*

Akhirnya kami putuskan ganti tipok, iya nih... jutek ndas kalau membahas cerita begituan. Aku menyambung ceritanya...

"Pak Kyai kenal sama Kyai ini (hiden name)?" tanyaku

"emmm, nggak begitu sih... memangnya kenapa?" beliau bertanya balik

"Anaknya bolak-balik mengingatkanku, 'jangan pergi, jangan pergi, karena kamu akan dipermainkan, hanya akan membuat kamu malu', tapi karena saya keras kepala.. yaudah, tetep saya samperin", lalu aku menunjukkan foto gadis itu melalu layar HP pada beliau

"waaaahh, cantik mas... cantikan ini dari dia" puji beliau

"dulu sekali, 3 tahun yang lalu, saya pernah minta khusus pada ALLAH swt tentang dia, gadis yang mempermalukan aku, dan konyolnya adalah aku meminta padaNya berulang-ulang, lalu dalam sebuah isyarat mimpi saya melihat telah dibariskan bidadari dari timur sampai ke barat dan aku disuruh memilih salah satu diantaranya tapi dengan melupakannya, pesannya agar aku tidak mendapatkan kesusahan karenanya"

"waaahhh, sudah dijawab tuh.. yah ini bidadarinya" jawaban beliau sambil menuding layar di HP murahanku, sungguh spontanitas beliau membikin aku terkejut setengah semaput, hufff... iya kah demikian, dia bidadari itu???

Aku akhirnya diam, tidak melanjutkan ceritaku, beliau juga demikian... sampai ke Puncak gunung kami hanya diam saja tanpa ada percakapan yang berarti...

No comments:

Post a Comment

Ingin berkomentar? cerita yang baik-baik saja, karena DIA suka dengan hal yang baik-baik. Siapa yang membuka aib, maka di akherat ALLAH akan membuka aibnya ...