Wednesday, April 20, 2011

Mestinya demikian...

Mujahadah, bersusah-susah.. mestinya demikian.. tidak ada ceritanya hidup bersantai ria lalu dapat hasil. Ini memang tentang mentalitas, mental pejuang.. dimanapun berada akan terus tetap berjuang.. Jadi ingat moto teman-teman tabligh, "dakwah maksud hidup", atau seorang ulama Karachi yang bilang, "karte-karte manahe marte-marte karnahe" (kerja mati-matian, mati-matian dalam kerja).. secara prinsip, mirip dengan falsafah hidup orang Jepang, Gambaru, Gambatte dengan Gambarunya.. hmmm, dan dalam Islam ada mujahadah..

Seorang teman pernah berkata, "jadi orang Islam, kita harus kaya raya, agar bisa membantu orang lain", aku sih no comment dengan kalimat dia, tapi jawabanku standar, "ALLAH ta'ala telah mengatur segala urusan dengan sebaik-baiknya, berapapun harta kamu, zakatnya tetap 2.5%, mau duit semilyar atau duit segunung, zakatnya tetap 2.5% kacuali kalau mau bersedekah lebih, boleh-boleh saja, kalau memang umat Islam harus kaya dulu, kapan sampenya? sampe pada matlamat kehidupan yang dikehendaki olehNya.. harta, jiwa raga, nyawa memang punya ALLAH, dan peruntukannya hanya pada kehendakNya saja.. ah, andai saja yang namanya kaya raya adalah kemuliaan, seharusnya seluruh kekasih ALLAH swt, dari golongan Para Nabi a.s ajmain, para sahabat r.a ajmain, semestinya mereka orang kaya semua, karena mereka orang-orang yang diridhoi olehNya, tetapi nyatanya.. dari kalangan para Nabi as, hanya nabi Sulaiman, nabi Yusuf, nabi Daud yang menjadi raja dan kaya raya, sedangkan Nabi Muhammad saw, hidup dalam kesederhanaan, sehari makan sehari puasa, dan sepanjang malam berdiri bermuroqobah mendekatkan diri pada ALLAH swt.. lha, kita-kita ini, sudah nggak kaya, iman pas-pasan, tahajud juga enggak, eh.. yang wajib juga keteteran.. mau sampai pada surga yang mana?.. Eh, sori pren, malah aku yang banyakan ngomong.. hanya mau menyampaikan argumen saja, secara.. setiap aku singgah ke rumahmu, yang diomongin ajakan menjadi kaya raya melulu.. santai men, kalau memang ditakdirkan jadi kaya raya, nggak bakal kemana-mana yang namanya rejeki.. suer, urusan rejeki sudah dicatat 50 ribu tahun sebelum lahir, jadi nggak usah khawatir.. yang mesti khawatir adalah urusan iman dan karir akhirat.. ok bro, peace"..

Mestinya memang demikian, hidup untuk bermujahadah, menyenangkan ALLAH dengan apa saja yang kita bisa lakukan.. Gambarru.. Hi3x.. jadi inget kemarin liat TV, ada wawancara dengan kakek-kakek yang rumahnya habis disapu Tsunami, wajah sedih sih kelihatan banget, tapi kalimatnya itu lho, "gambaru nipon, gambaru".. tetep bisa semangati banyak orang agar tetap tegar, luar biasa.. Nipon, gambaru yak.. *ikut mode on*

No comments:

Post a Comment

Ingin berkomentar? cerita yang baik-baik saja, karena DIA suka dengan hal yang baik-baik. Siapa yang membuka aib, maka di akherat ALLAH akan membuka aibnya ...