Agenda ke luar kota saat itu adalah, menyelesaikan urusan orang lain. Karena jarak TKP (Tempat Kejadian Perkara) terbilang jauh, menempuh jarah lebih dari 350 km dari Surabaya, akhirnya bermalam di sana.
Tiba pukul 22.00 lebih sedikit, disambut makan malam (alamak, tadi kan sudah makan), lalu dapet kamar VIP di pojokan. Mulai rehat 23.00 hingga 02.00 dini hari dan seperti biasa, berdo'a dan meminta padaNya. Sedih, sendu, minta lagi, minta lagi, dan lagi, dengan kalimat yang sama, "selesaikan masalah ini dengan caraMu".
Menjelang subuh, aku mau perbarui wudhuku, karena perbarui wudhu adalah nur diatas nur (hi3x.. sebenernya ragu sih, perasaan tadi keluar deh anginnya... jiah ha3x... full AJ cuiy, jendela kamar dibuka supaya angin sepoi-sepoi leluasa masuk, lah... malah jadi masuk angin), saat perbarui wudhu masuk kamar mandi yang pintunya nggak ada hendle nya dan cklek.. huaaaaa, aku terkunci di kamar mandi, ampun2x dah... hadooooowwww, siapakah gerangan yang akan lewat depan kamar mandi dan menolong orang kusilitan. OMG.. Beberapa saat kemudian, ada juga yang liwat, "mas, tulung, ahak... gak bisa buka pintunya, bukain dong". Ternyata di sini terkunci di kamar mandi sudah biasa, dengan sedikit ketrampilan McGyver mereka lalu tadaaa, kamar mandipun terbuka dan aku keluar. Setelah di luar aku memandang pintu kamar mandi itu sekali lagi dan berkata, "aku haramkan diri ini masuk ke kamar mandi tanpa handle seperti kamu" (ahak, lebay...).
Tuh foto di atas lagi narsis bareng Nobel di depan TKP, dan kamar mandi itu tepat berada di belakang kami. Hemmmm... lain kali liat dulu, bisa buka kamar mandinya nggak... fuiiiihhh, alhamdulillah... tapi lumayan, jadi obat nyengir setelah dirundung sedih seraya bermanja-manja denganNya 2 jam belakang. Udahan dulu yak...
Saturday, November 28, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Ingin berkomentar? cerita yang baik-baik saja, karena DIA suka dengan hal yang baik-baik. Siapa yang membuka aib, maka di akherat ALLAH akan membuka aibnya ...