Sunday, August 31, 2008

rakyat jelata

H - 1 (rakyat jelata)

Hari ini, hari ke tiga aku menjadi raja. Jin negeri kembali mendatangiku, ”katakan permintaan terakhirmu”. Aku terdiam sesaat, sudah semalaman aku berfikir tentang permintaan terakhir, lalu akupun mengucapkan permintaan terakhirku, ”aku ingin dikembalikan seperti semula, saat dimana kita pertama kali bertemu, di hari yang sama, dan aku ingin menjadi rakyat jelata, aku tidak pernah mampu menjadi raja, aku terlalu lalim, aku hanya bisa membunuh petinggi kerajaan, pemikiranku terlalu dangkal, dan aku tidak pantas menjadi raja”.

Beberapa saat kemudian, cahaya terang menyelubungi diriku, aku berada di dalam gua yang sama tetapi pada hari yang berbeda ... beberapa orang kampung menemukanku bersama dengan teman-temanku para pecinta alam yang mendaki gunung hingga tersesat dalam hujan.

Aku telah sadar dari pingsanku, aku kembali ke habitatku sebagai rakyat jelata, seorang mahasiswa, dan bukan seorang raja kerajaan tumpah darahku, kerajaan ibu pertiwi. Beberapa orang kampung datang dengan membawa tandu dan perlengkapan P3K.

Mimpi yang aneh dan panjang, aku menghela nafasku, beberapa teman menggenggam tanganku, bahkan orang tuaku telah menanti di puskesmas desa dengan sangat cemas. Setelah tiba, aku langsung dirawat dengan baik, beberapa teman datang menjenguk dan memberi semangat agar aku cepat sembuh.

Di puskesmas, aku dikejutkan dengan kedatangan dokter jaga yang wajahnya mirip sekali dengan perdana menteri, refleks aku memanggilnya, ”perdana menteri .. eh ...”, dokter puskesmas terdiam sesaat, dan berkata, ”istirahat dulu, kalau sudah sembuh baru boleh panggil saya perdana menteri”. Aku hanya tersenyum dalam hatiku, ah ... tenyata semua mimpi, aku lebih senang menjadi diriku sendiri, rakyat jelata dan bukan raja.

bersambung

1 comment:

Ingin berkomentar? cerita yang baik-baik saja, karena DIA suka dengan hal yang baik-baik. Siapa yang membuka aib, maka di akherat ALLAH akan membuka aibnya ...