Andai Istriku Bekas … (Aku adalah John - Bagian 31)
Pemakaman Sarah dilakukan dengan segera, mataku masih sembab karena terlalu banyak menangis. Aku hanya bisa tertunduk selama pemakaman, ah ... kau menjadi istriku hanya dalam waktu satu minggu lebih satu hari.
Setelah para pelayat pulang meninggalkan pemakaman, aku masih ingin bersimpuh di hadapan Sarahku. Sarah, aku berjanji ... aku berjanji akan mencarimu ... Dave mengajakku pulang, tapi aku masih enggan untuk meninggalkan Sarah sendirian di sini, aku khawatir Sarah akan ketakutan jika tinggal sendirian di sini...
Dave: John, ayo pulang ... Sarah sudah tenang di alam sana ...
John: Aku masih ingin menemaninya Dave, aku masih ingin di sini ...
Dave: Ya sudah, aku tunggu di parkiran ya!
John: (aku hanya mengangguk)
Malampun tiba, aku berbaring di ranjang Sarah … aku masih rindu Sarahku, aku melanjutkan tangisku, di atas bantal milik Sarah, aku tumpahkan semua air mataku. Aku masih bisa mencium wangi rambutnya yang melekat di bantal miliknya. Aku menangis semalaman, samapai akhirnya aku tertidur …
Dalam tidurku, aku bertemu dengan Sarah. Aku berlari mengejarnya, aku ingin mendekapnya, tapi aku tidak bisa menggapainya ...
John: Sarah, mari ke sini. Bukankah kau selalu suka bila aku memelukmu ...
Sarah: (berlari mendekatiku) John, apa kabarmu John …
John: Alhamdulillah, aku baik-baik saja. Tapi aku masih sedih Sarah, aku masih ingin mendekapmu, selamanya ...
Sarah: John, waktumu segera tiba John. Aku akan menantimu di pintu surga, kita akan berkumpul kembali …
Aku membiarkan Sarah mencium punggung tanganku, lalu akupun terjaga dari mimpiku. Aku masih bisa mencium semerbak wanginya di punggung tanganku. Wangi yang tidak pernah aku rasakan sebelumnya, wangi yang sempurna ... Sarah, aku masih membutuhkanmu. Tapi tadi Sarah berpesan bahwa aku akan segera berkumpul dengannya, aku membaringkan kepalaku di atas bantal Sarahku. Lenganku menyentuh mp3 player milik Sarah, aku coba memutar batas terakhir yang di dengar oleh Sarahku ...
Saudara-saudaraku sekalian, mari kita sampaikan kalimat ini dari barat hingga ke timur, dari utara hingga selatan. Apa saja layak kita korbankan, semua bisa untuk ALLAH. Nyawapun menjadi murah jika untuk menegakkan agama ini ... hari ini, umat Islam dihinakan, karena kita semua enggan berjuang dan takut mati untuk agama.
Aku segera ingin bertemu dengan Sarah, aku mencari pentunjuk apa saja yang ada di ruangan ini. Aku membongkar laptop Sarah, semua folder aku periksa, dompetnya, diarynya, dan juga laptopku sendiri. Sampai aku temukan bungkusan kecil berisi semua perlengkapan pribadi milik Sarah, dan juga lembaran surat yang pernah aku berikan pada Sarah.
Aku menemukan bait-bait kerinduan cinta dalam diary miliknya, juga di dalam laptopnya. Aku menemukan ATM milik Sarah yang berisi uang sebesar lima ratus ribu US dollars dikurangi sedikit sewaktu dia belanja di mall, lengkap dengan kode pin ATM. Aku jadi teringat dengan dasi dinosaurus pemberian Sarah untukku. Rasanya baru kemarin ...
Malam itu, tiba-tiba aku ingin membuka email ... aku membaca balasan dari surat lamaran kerja yang pernah aku kirimkan setelah melihat pengumuman PHK bebrapa waktu lalu. Ada sebuah LSM internasional yang bergerak di bidang penanganan bencana khusus negara-negara tertinggal, seperti Kamboja, Laos, Vietnam, dan sebagainya. Aku tertarik ...
Sesi wawancaraku di jadwal hari ini jam 15.00 di Jakarta. Aku berkemas sekenanya, dan mohon pamit pada Ibu dan Dave. Saat beres-beres aku menemukan cek pemberian Pak Robert sebesar 75 juta sebagai ucapan terima kasih atas pengabdianku di kantor selama menjadi arsitek di divisi perencanaan.
John: Ibu, Dave ... aku ingin berpamitan, terima kasih atas semua kebaikan keluarga ini selama saya berada di rumah ini ...
Dave: John, kamu mau kemana?
John: Aku mau ke Jakarta, ada sesi wawancara untuk pekerjaan sosial keagamaan
Dave: Kamu serius? kamu kan sudah diangkat menjadi manager bagian perencanaan umum di kantor, koq sekarang mau pergi ...?
John: Aku tidak bisa berlama-lama tinggal di Surabaya, aku selalu teringat pada Sarah. Oh iya, ini cek hadiah dari Pak Robert, tolong dicairkan dan disedekahkan atas nama Sarahku ...
Dave: Terserah kamu saja John, dan ceknya segera akan aku urus ...
John: Ibu, saya permisi dulu …
Ibu: Hati-hati John, do’a ibu selalu menyertaimu ...
Dave: Aku antar ke airport ya John ...
John: Nggak usah repot, aku sedang ingin sendiri … assalamu’alaikum
Dave: Wa’alaikum salam warohmatullah
Dua tahun telah berlalu, aku masih suka berpindah dari satu negara ke negara lain untuk membantu daerah-daerah terkena bencana di seluruh Asia, posisiku di LSM sebagai perencana utama. Hari ini, aku sedang ada di Vietnam, aku sedang duduk di atas bukit memandang hamparan sawah. Aku masih menyimpan foto pernikahanku dengan Sarah, hanya foto itu saja yang bisa mengobati rinduku pada Sarah. Sarah, kapan waktu itu tiba … katanya sudah dekat … kenapa belum tiba juga. Aku kemudian berbaring dan tertidur di atas hamparan rumput, kemudian aku mendengarkan langkah kecil anak-anak kampung yang biasanya mengantarkan sarapan untukku … Aku bangun, dan melambaikan tanganku ke arah mereka, mereka menyambut dengan riang gembira …
Tiba-tiba segerombol perampok sedang berlari karena di kejar oleh militer Vietnam. Aku sangat tidak mengerti siapa lawan dan siapa kawan, tapi fikiranku saat itu hanyalah menolong anak-anak yang sedang berjalan ke arahku. Aku berlari ke arah mereka, melindungi mereka dengan punggungku, melindungi mereka dari baku tembak antara perampok dan militer Vietnam. Tiba-tiba dadaku terasa panas, dadaku menjadi sesak, tiga butir peluru menembus tubuhku, dua di dada dan satu menembus pelipisku. Aku masih ingin melindungi akan-anak yang datang untuk mengirimkan sarapan untukku, tetapi kakiku bergetar, aku tidak kuat berdiri, aku hanya bisa membiarkan tubuhku ambruk terbanting ke tanah. Lidahku kaku, aku tidak bisa mengucapkan apapun.
Aku adalah John, arsitek yang merindukan surga … aku ingin menjadi penduduk surga, walau hanya mampu memegang perkara wajib saja dalam hidupku, tidak lebih. Tidaklah aku mengetahui perkara agama ini kecuali sedikit, lalu apakah aku menjadi hina karenanya? Tidakah pantas aku untuk dipilih dan juga memilih?
Sarah, jemput aku … aku ingin segera memelukmu, dan mengucapkan kata itu kembali, membisikkannya di telingamu, “sayang, bacakan qur’an untukku”. …
TAMAT
Monday, June 9, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Ingin berkomentar? cerita yang baik-baik saja, karena DIA suka dengan hal yang baik-baik. Siapa yang membuka aib, maka di akherat ALLAH akan membuka aibnya ...