Monday, June 9, 2008

Pria sejati

Andai Istriku Bekas … (Pria Sejati - Bagian 21)

Suasana hatiku masih tidak karuan, urusan kantor hari pasti akan lebih berat. Oh Tuhan, ujian apa lagi yang akan Engkau timpakan padaku. Pak Robert memanggilku ke ruangannya, aku tidak tahu ada apa, mungkin aku akan di pecat hari ini, tidak menunda minggu depan! Begitu fikirku dalam hati ...

Rob: Bagaimana persiapan paparan besok senin ...
John: Ah … sudah Pak, sebagian sudah saya kerjakan. Mulai model apartement yang ada di Singapura, beberapa model yang sedang trend di Amerika dan Eropa, lalu kajian legal aspect, sempadan, ketinggian bangunan maksimal, alternatif estetika bentuk, semua sudah saya kumpulkan datanya, termasuk lembaga yang mengurusi perumahan bagi penduduk asli Singapura, bahkan kemungkinan-kemungkinan jika produk kita diminati oleh orang asing selain Singapura. Saya menganggap bahwa, Singapura punya peluang untuk mengembangkan properti bagi orang asing yang banyak berkerja dan menetap di negara mereka, hal itu terlihat dari prosentase jumlah penduduk asli Singapura dan penduduk asing, pertambahan jumlah penduduk asing dan bekerja menetap di Singapura cukup mencolok dari tahun ke tahun, sedangkan pertambahan jumlah penduduk singapura cenderung stagnan. Semua sudah saya buat dalam beberapa format sajian, ini saya juga bawa print out-nya sebagian, tapi belum seluruhnya Pak …
Rob: Saya heran John, kenapa Dewan memasukkan namamu ke dalam deretan nama orang-orang yang dianggap tidak produktif, padahal dalam semalam kerjamu sangat luar biasa. 2 atau 3 orang staf teknik bagian perencanaan belum tentu bisa membuat materi seperti yang kamu sajikan … apa kamu ada masalah dengan direktur lain atau menejer bagian perencanaan?
John: Setahu saya, saya tidak pernah ada musuh Pak, saya selalu berusaha baik pada teman-teman di kantor …
Rob: Ya sudah kalau begitu, saya tidak bisa bantu kamu lebih banyak, jika memang keputusan dewan direksi lain, saya minta maaf sekarang John. Saya memang direktur utama, tapi keputusan ada pada rapat dewan direksi …
John: Tidak apa-apa Pak, saya juga pasrah dengan keputusan dari kantor …
Rob: Kamu tidak menuntut pesangon? Kamu memang baru bekerja 3 tahun, tapi kerjamu selalu luar biasa John …
John: Tidak Pak, tidak mungkin saya minta pesangon jika saya dianggap tidak produktif
Rob: Ha … ha … John, kamu selalu begitu … sekali-sekali ambisi kenapa sih?
John: Tidak bisa Pak, saya seperti ini ... saya hanyalah John, arsitek junior di kantor ini
Rob: Ya sudah, besok hati-hati di Singapura ya, sepertinya klien kita kenal dengan kamu dan Dave ...
John: Kenal? Siapa ya?
Rob: Katanya kamu yang mengerjakan proyek cottage di Bali beberapa waktu yang lalu
John: Mr. Frank dan Rebecca ... iya, pasti mereka
Rob: Sepertinya iya, mereka yang meminta kontraktor dari Hongkong supaya kantor kita yang mengerjakan perencanaannya ... sudah John, kamu boleh pergi …
John: Saya permisi dulu Pak, selamat pagi …
Rob: Ya selamat pagi, pintunya tolong ditutup kembali ...

Klien kami kali ini Rebecca, aku jadi teringat dengan ’kencan’ kami. Apa kabarnya ya, terakhir terima email darinya, dia sedang belajar tentang Islam di beberapa pusat kebudayaan Islam di Amerika. Jadi penasaran pengen ketemu lagi ... Aku berjalan menuju ruang kerja Dave, dan menyerahkan beberapa berkas keperluan paparan di Singapura ...

John: Dave, ini materi paparan buat besok, tapi belum semuanya ... besok sabtu mau aku sempurnakan, sudah ke bagian keuangan belom untuk urusin ongkos kita besok?
Dave: Sudah, katanya sih sudah ditransfer ... nggak tau juga sih ...
John: Gimana sih, kamu mau kita kelaparan di Singapura ...
Dave: Nggak mungkin kelaparan lah, kamu bisa macam-macam tarian kan?
John: Maksud kamu?
Dave: Kalau kita kehabisan duit, kamu bisa nari telanjang di diskotik khusus gay, yakin dapet duit banyak ...
John: Kurang ajar, sembarangan aja ngomong ...
Dave: Ha … ha … John, nggak pernah berubah John, selalu jadi sasaran empuk kalau aku kerjain ... tenang, ini baru aku periksa di internet, duit perjalanan sudah masuk ke rekeningku ...
John: Ok sip deh ...
Dave: Tadi ngobrol apa sama Pak Robert ...
John: Banyak deh, tapi ini obrolan khusus pria sejati ...
Dave: Halah, pria sejati ... kamu itu masih perjaka ting ting, senjatamu masih belum terpakai ngaku-ngaku pria sejati ...
John: Jangan keras-keras, nanti didenger temen kantor lainnya, lalu aku dikira nggak tau caranya, padahal kan karena ada sebab khusus ...
Dave: Hoey, pengumuman ... John masih perawan ...
John: Dave ... awas kamu ya
Dave: Ha ... ha ... ha ...

No comments:

Post a Comment

Ingin berkomentar? cerita yang baik-baik saja, karena DIA suka dengan hal yang baik-baik. Siapa yang membuka aib, maka di akherat ALLAH akan membuka aibnya ...