Monday, June 9, 2008

Siapa Jabal Nur?

Andai Istriku Bekas … (Siapa Jabal Nur? - Bagian 24)

Aku masih bingung dengan files Ust Jabal Nur, bagaimana tidak bingung, gaya bahasanya gue banget. Tapi koq nama filenya Ust Jabal Nur? Yang bikin aku curiga adalah tanggal mp3 ini dibuat, saat aku masih kuliah dulu ... dalam kebingunganku, aku coba memutar sedikit rekaman tersebut ...

Saudara-saudaraku sekalian, ALLAH sekali-kali tidak pernah berhajat pada ketaatan kita. Taatnya kita hari ini adalah untuk kepentingan diri kita sendiri, bukan untuk ALLAH. Dia Dzat yang Maha Mulia, kalaupun seluruh manusia ingkar padaNya, Dia sedikitpun tidak menjadi hina, karena ALLAH Dzat yang Maha Mulia. Dan jika seluruh manusia taat padaNya tanpa kecuali, hal ini juga tidak menambah kemuliaanNya, karena Dia adalah Dzat yang Maha Mulia. Untuk meninggikan agama ini, ALLAH tidak pernah berhajat pada amalan kita, sedikitpun tidak. Pengurbanan kita bagi agama ini, adalah untuk meninggikan derajat kita dihadapanNya, nanti pada kehidupan setelah mati. Itulah iman, yakin dengan yang ghoib. Siksa kubur belum tampak, tapi kita yakin pasti ada, itulah iman. Yakin dengan yang tidak tampak. Surga belum tampak, tapi kita yakin bahwa taat padaNya akan membawa diri kita menuju surga, itulah iman, yakin dengan yang tidak tampak. ALLAH berfirman bahwa, ”sesungguhnya ALLAH telah membeli dari diri tiap orang beriman, nyawa mereka, harta mereka dan akan diganti dengan surga”, diri kita ini milik ALLAH, karena dia telah membelinya dan pembayarannya adalah surga. Tapi ALLAH hanya membeli dari orang beriman saja, yang tidak beriman tidak wajib untuk ikut berkurban.

Saudara-saudara sekalian, aku berdiri di sini bukan untuk mengajak kalian terbunuh di medan jihad lalu menjadi syahid, kita punya amanah dari orang tua kita untuk belajar dengan tekun dan menjadi sarjana. Jika ada diantara kalian yang hadir di majelis ini melalaikan amanah dari orang tua kalian, segera bertaubat, minta ampun padaNya. Ridho ALLAH ada pada keridhoan kedua orang tua kita. Jadi saudara-saudara sekalian, aku hanya minta kerelaan waktu, harta dan jiwa kalian sebentar saja, saat liburan semester, kita akan mendatangi daerah-daerah minus di propinsi ini, hanya dengan satu tujuan, mengembalikan mereka pada ALLAH. Hari ini, semua manusia berlomba-lomba menuju api neraka, tanggung jawab siapa ini? Tanggung jawab umat Islam semuanya ... kita ikut bertanggung jawab atas kemunduran agama pada ummat ini....

Aku tersentak, telah lama aku melupakan kerja sosial dan keagamaan seperti saat masih kuliah. Mendatangi daerah-daerah minus yang jauh dari pendidikan, jauh dari agama, lalu membagikan bahan makanan, bibit tanaman, mendirikan pos keamanan, poliklinik sederhana, semua aku lakukan semata-mata untuk ALLAH, agar umat Islam terlindungi.
Hatiku masih susah dan jantungku tersentak kuat dengan baris kalimat yang aku dengar dari remakan Ust Jabal Nur. Di Airport, aku coba beranikan diri bertanya pada Dave tentang rekaman suara Ust Jabal Nur.

John: Dave, aku mau tanya ke kamu ...
Dave: Tanya apa John?
John: Kamu dapet rekaman Ust Jabal Nur dari mana?
Dave: Ust Jabal Nur? Itu kan kamu John
John: Koq aku sih, tapi namanya Jabal Nur gitu ...?
Dave: Aku biasa mengirim penyusup untuk merekam semua pembicaraanmu di majelis hari jum’at setelah sholat jum’at. Apa kamu nggak ngerasa kalau itu suara kamu?
John: Iya ... nggak begitu yakin sih, Sarah tau kalau itu aku?
Dave: Tau banget, tapi sejak awal aku sudah bilang ke dia kalau Ust Jabal Nur itu Ust gadungan, gayanya saja seperti Ustadz padahal kuliah di jurusan arsitektur
John: Ha ha ha, eh ... koq kamu pake acara rekam-rekam segala sih Dave?
Dave: John, aku sudah sejak lama suka padamu John, aku ingin kamu menjadi temanku, dan kini kamu menjadi saudaraku, kau adik iparku ...
John: Boleh tanya lainnya?
Dave: Boleh, apaan?
John: Koq namanya Jabal Nur sih …?
Dave: Sebab kamu kuat dan tegar seperti gunung, jabal kan artinya gunung. Sedangkan Nur artinya cahaya. Kamu tahu gunung Jabal Nur di Arab sana, kalau malam hari berpendar memancarkan cahaya, mungkin karena mengandung fosfor sehingga dia berpendar di malam hari, tapi yang aku ambil makna di balik itu, kamu bisa menjadi cahaya dalam gelap, dan kamu bisa menjadi tumpuan yang kokoh seperti gunung.
John: Gile bener, sumpah aku kagum sama kamu Dave
Dave: Aku lebih kagum lagi dengan kamu John, pernah suatu hari aku sholat tepat di belakangmu, aku lihat tumitmu berdarah, lalu aku meminta orang lain untuk menanyakan kenapa kakimu berdarah
John: Lalu apa yang kamu dapat?
Dave: Katanya kakimu berdarah karena berjalan di pulau-pulau kecil sebelah timur Pulau Madura, kamu berjalan tergesah-gesah dan membiarkan kakimu berdarah membentur batu-batu karang yang menonjol di Pulau Sepudi, berjalan tergesah karena ingin menemui seluruh penduduk pulau agar memakmurkan masjid. Masjid kosong tak ada jama’ah sholat, padahal ALLAH telah menjamin bahwa orang yang selalu memakmurkan masjid adalah orang yang beriman pada ALLAH dan hari Akhir.
John: Aku sudah lupa, sumpah aku sudah lupa ...
Dave: Ya sudah kalau memang sudah lupa. Flight kita jam berapa ya?
John: Sepertinya jam 08.00 ... kenapa?
Dave: Paspor sudah bawa? Kamu bawa apa aja nih?
John: Anu, kemarin beli di minimarket bawah, ada air mineral dua, air soda dua dan juga air mataku juga dua ...
Dave: Koq pake air mata segala sih?
John: Aku masih terharu dengan aku yang dulu, begitu semangat dan patriotik untuk urusan sosial dan keagamaan. Kini aku hanya berkutat dengan proyek dan proyek saja …
Dave: Semua itu ada masanya, kini saatnya kamu berjuang dengan jalan yang lain, yaitu merancang yang benar dan nggak pake nipu seperti kebanyakan konsultan lainnya
John: Ha ha ha, kamu bisa saja Dave ...

Kemudian terdengar pengumuman bahwa flight kami akan segera berangkat. Aku dan Dave bergegas menuju pintu keberangkatan Internasional, setelah periksa paspor dan tiket, aku berjalan bergegas menyusul langkah Dave yang lebar-lebar ...

No comments:

Post a Comment

Ingin berkomentar? cerita yang baik-baik saja, karena DIA suka dengan hal yang baik-baik. Siapa yang membuka aib, maka di akherat ALLAH akan membuka aibnya ...