Monday, June 9, 2008

PHK?

Andai Istriku Bekas … (PHK? - Bagian 29)

Setelah melihat kondisi Sarah yang sedikit baikan, aku memutuskan untuk pergi ke kantor. Aku memandang wajah istriku dengan hati berat, menggenggam tangannya dan meminta kerelaannya kerena aku harus memberikan laporan hasil perjalanan dinas ke Singapura kemarin. Aku menunggunya lama hingga akhirnya kelopak matanya terbuka juga ...

Sarah: Sayang, kamu mau ke mana?
John: Aku mau pergi ke kantor, sebentar saja ya sayang, setelah itu aku akan segera pulang untukmu, boleh ya ...
Sarah: Jangan lama-lama ya sayang
John: Iya aku janji, pokoknya sesegera mungkin aku langsung pulang ...

Sesampai di kantor, aku langsung menuju ruang Pak Robert dan memberikan laporan tertulis padanya. Aku ingin berpamitan, pamit dengan alasan Sarahku sedang sakit dan sangat membutuhkan aku, tapi Pak Robert mencegahku dan berkata bahwa sebentar lagi ada rapat tentang promosi dan juga PHK. Aku sebenarnya tidak begitu tertarik untuk mengetahui hasilnya, aku segera ingin pulang. Setelah dibujuk, akhirnya aku mau juga untuk duduk dalam rapat dengan agenda promosi dan PHK karyawan kantor …

Rob: Ok, semua sudah hadir, saya ingin mengeluarkan surat keputusan hasil rapat dewan direksi semalam. Mungin kalian telah lihat hasil pengumuman sementara tentang nama-nama karyawan yang akan kita PHK dan juga mendapat jabatan baru di kantor. Ada sedikit permintaan khusus dari John, karena istrinya sedang sakit, maka John meminta supaya keputusan yang berkaitan dengan dirinya untuk segera dibacakan. Bagaimana John?
John: I … iya, maafkan atas kelancangan saya, sekali lagi maafkan saya …
Rob: Ok, yang lain saya harap tidak keberatan karena memang kasusnya adalah darurat. Mengenai John … hmmmm, minggu lalu namamu masuk ke dalam daftar PHK, sekarang saya putuskan kamu tidak harus bekerja di bagian perencanaan arsitektur lagi, dan atas semua jasa-jasanya selama ini saya mengucapkan banyak terima kasih. Bagaimana John, kamu ada sanggahan?
John: Tidak ada, saya tidak ada sanggahan sepatah katapun, saya menerima keputusan dari dewan direksi …
Rob: Yang lain ada keberatan? Dave kamu tidak ada keberatan apapun?
Dave: (hanya menggelengkan kepala)
John: Apa sekarang saya boleh pergi meninggalkan ruangan ini?
Rob: Nanti dulu John, dewan direksi juga memberikan bebarapa kenang-kenangan untukmu dan kamu harus menerimanya. Isinya cek pesangon untukmu dan surat rekomendasi yang bisa kamu pakai untuk bekerja di tempat lain yang lebih baik dari mejamu saat ini ...
John: Terima kasih atas semua perhatiannya, jika sudah selesai saya mohon pamit

Aku segera meninggalkan ruang rapat dan menerima amplop berisi cek dan surat keputusan untukku. Aku sudah tidak peduli dengan semua, aku segera ingin pulang dan berjumpa dengan Sarahku. Sambil keluar, beberapa rekan kerja menyalamiku, ada yang meminta maaf, dan sebagainya, sedangkan mbak Dyah menangis terisak-isak melihat kepergianku. Dave, hanya menatapku dari kejauhan, sambil melambaikan tangannya padaku, dasar lu Dave ... kakak ipar durhaka, adik iparnya di pecat kamu koq hanya diam.

Sesampai di rumah, aku letakkan cek dan surat keputusan untukku di atas meja kecil di samping ranjang Sarah. Sarah, dia masih tidur ... aku rindu padamu Sarah, aku tidak ingin berlama-lama berpisah darimu. Aku melihat mp3 player Sarah sedang berputar, aku coba melihat file apa yang sedang didengar oleh Sarahku, oh ... Ust Jabal Nur. Aku tersenyum kecil melihat Sarahku, aku merapikan helai rambut yang menutupi wajahnya. Lalu Sarah membuka matanya ...

Sarah: John, kamu sudah pulang?
John: Iya sayang, aku rindu padamu ...
Sarah: Halah, kolokan seperti anak kecil saja ...
John: Hi ... hi ... lagi dengerin apa sayang?
Sarah: Dengerin suaramu, aku suka bagian ini ...
John: Coba aku dengar ...

Sarah memberikan earphonenya padaku, aku penasaran bagian mana yang paling disukai oleh Sarah. Tapi ternyata bagian yang paling disukai oleh Sarah sungguh membuat aku tersentak, untuk kedua kalinya aku tersentak dengan suaraku sendiri ...

Saudara-saudaraku sekalian, kita hari ini berkumpul di sini untuk mencintai ALLAH, buaknkah demikian? Ada yang pernah jatuh cinta? Pasti semua pernah rasakan cinta? Tahukan kamu apa cinta yang sempurna menurut firmanNya, ALLAH berfirman, ”belum mencapai kebaikan yang sempurna, sebelum kamu meninfakkan apa yang kamu cintai”. Saat ini, apa yang paling kita cintai? Pacar? Tinggalkan untuk sementara, kita datangi daerah-daerah yang jauh dari pendidikan dan dari ajaran agama, kita bantu mereka. Aku hanya meminta sebagian dari libur panjang kalian. Apa yang paling kalian cintai? Ada yang sudah menikah? Istrinya cantik? Tinggalkan sejenak, mari menuju ampunan ALLAH dengan sedikit berkurban, kurban diri, harta dan jiwa, semua untuk ALLAH, mari segera menuju ampunan ALLAH, dan menyongsong surga yang luasnya seluas langit dan bumi ... saya siap, bagaimana dengan saudara-saudara sekalian ...

Sarah: John, bukankah kamu sangat mencintai aku?
John: Iya sayang, aku sangat mencintaimu
Sarah: Jika kita harus berpisah, anggaplah engkau sedang menginfakkan kecintaanmu. Perpisahan kita di dunia ini hanya sejenak, tapi aku tidak ingin berpisah darimu di kehidupan kita setelah ini .. aku ingin berkumpul denganmu di surga John, aku mencintaimu, di sini dan juga di kehidupan setelah ini ...
John: Tolong Sarah jangan memulai lagi ...
Sarah: John, bantu aku ... aku ingin duduk dan memelukmu

Aku membantu Sarah untuk duduk, lalu membiarkannya memelukku erat. Mataku masih mengeluarkan linangan airnya, tidak bisa berhenti ...

Sarah: John, katanya kamu tadi rapat, rapat apa ...
John: Rapat tentang produktifitas kantor ...
Sarah: Lihat hasilnya dong ...
John: Itu, aku letakkan di meja samping tempat tidurmu ...

Aku khawatir Sarah akan sedih bilamana mengetahui aku sudah dipecat dari kantor karena dianggap tidak produktif. Tapi kerena kemauan Sarah, aku membiarkannya membuka surat keputusan yang dilayangkan kepadaku, aku membiarkan Sarah membacakannya untukku, kerena memang aku belum sempat membacanya ...

Sarah: John, aku bacakan untukmu ya
John: (mengangguk ragu ...)
Sarah: Kamu diberhentikan dari posisismu sekarang sebagai arsitek di divisi perencanaan. Berarti kamu bisa selalu di sampingku ...
John: Iya sayang, aku diberhentikan dari kantor ...
Sarah: Eh, sudah baca lembar ke dua?
John: Belum, memangnya surat keputusannya ada berapa lembar?
Sarah: Semuanya ada 3 lembar. Surat keputusan lembar ke dua, kamu diangkat menjadi manager bidang perencanaan umum, yah ... kamu naik pangkat John, berarti aku akan sering ditinggal nih ...
John: Haaa, beneran ... aku belum baca lembar kedua dan selanjutnya
Sarah: Lembar ke tiga tentang konversi gaji setelah menyesuaikan kenaikan BBM, dan di sini gajimu sebagai manager bidang perencanaan umum adalah 27.5 juta. Ditambah dengan mobil dinas, rumah dinas, dan juga beberapa fasilitas kantor lainnya seperti tunjangan perjalanan dinas, tunjanggan kesehatan dan sebagainya. Wah, arsitekku sudah tidak kere lagi nih, bisa banyak shoping nih kita ...
John: Halah, kamu bercanda ya ... itu hanya separuh gaji Dave yang dibayar dengan dollar
Sarah: Tapi jauh lebih banyak dari gajimu sebelumnya kan John ...
John: Iya, sudah ah ... kamu istirahat saja ...
Sarah: John, aku masih ingin memelukmu John, aku tiba-tiba sangat rindu padamu. Aku rasanya tidak ingin berpisah darimu ...
John: Sarah, jangan mulai lagi ...
Sarah: John, tadi aku mimpi tentang kamu John ...
John: Tentang aku? Mimpi apaan?
Sarah: Kita akan berada dalam naungan yang sama di dalam surgaNya ...
John: Sarah, koq mulai lagi sih ... sudah, bobok dulu ya sayang. Sudah makan obatnya?
Sarah: Sudah, tadi aku yang minum sendiri ...
John: Aduh istri Batman pinter, minum obat sendiri … sekarang istirahat dulu ya …

Aku membaringkan kepala Sarah perlahan di atas bantal, tubuhnya berkeringat banyak sekali. Ah, mudah-mudahan pertanda kalau sakitnya akan membaik …

No comments:

Post a Comment

Ingin berkomentar? cerita yang baik-baik saja, karena DIA suka dengan hal yang baik-baik. Siapa yang membuka aib, maka di akherat ALLAH akan membuka aibnya ...