Monday, June 9, 2008

Surprise

Andai Istriku Bekas … (Surprise dari kantor - Bagian 18)

Setelah sarapan, aku dan Dave bersiap-siap untuk segera pergi ke kantor. Aku membiarkan Sarah membawakan ranselku, sepertinya keberatan ... maklum, karena isinya ada laptop layar 17 inch, sarung, pakaian ganti, dan seabrek perlengkapan menginap lainnya. Dulu saat masih bujangan, sesekali aku sering bermalam di kantor untuk menyelesaikan pekerjaan, tapi kini .... apa masih harus seperti kemarin ya? Padahal sekarang kalau tidak pulang, pasti akan ada yang khawatir padaku, kalau dulu, siapa yang perduli ... Emak kost, nggak mungkin lah yau ...

Sarah: Berat banget sih, bawa apaan koq bisa berat banget ranselnya ...
John: Aduh, cantik keberatan ya ... sini sayang, bihar aku angkat sendiri …
Dave: Sarah, salam tangan suamimu ...
Sarah: Iya ... boss, siap ...

Setelah salam dan cium mesra, lalu Sarah mengarahkan tangannya padaku. Aku terdiam sejenak, lalu segera keluar kata-kata ‘merdu’ dari bibirnya ...

Sarah: Minta uang belanja nih ...
Dave: Sarah, jangan aneh-aneh ....
Sarah: Ini nggak aneh, ini normal banget ...

Aku sedikit kelabakan, lalu mengambil dompetku ... alamak, hanya ada dua lembar duit sepuluh ribu dan tiga lembar duit Patimura. Aku mengeluarkan semuanya, dengan sedikit tersenyum aku memberikannya pada Sarah ...

John: Sarah, ini duit belanja buat sebulan
Sarah: Sebulan dari Hongkong, beli apaan nih dengen duit segini ...

Aku tertawa terpingkal-pingkal, kemudian Sarah memelukku dengan erat, lalu kembali mencium pipiku, dan aku membalas dengan mencium keningnya yang sedikit berkeringat ...

John: Nanti aku buatin kartu debit yang langsung bisa debit dari tabungan ku deh, tapi inget, ntar malem kita harus ngobrol fair play, kamu harus tau berapa penghasilanku supaya kalau belanja jangan banyak-banyak ...
Sarah: Iya sayang, sudah sana pergi ke kantor, cari duit yang banyak ya, aku mau beli pesawat terbang dan helikopter supaya bisa ngawasi kamu di kantor ... awas kalo sampe lirik-lirik cewek di tampat kerja, aku plester beneran ...
Aku masih tertawa kecil saat meninggalkan wajah cemberut Sarah, ugh ... bikin gemes saja, bisa kepikiran pulang terus nih kalau begini. Ups, pulang? Aku kan tinggal di apartement Dave, gimana kalau anak istrinya sudah selesai liburan. Hmmmm, aku harus segera cari tempat tinggal sendiri nih, tapi kira-kira di mana ya? Di tempat kostku! Nggak mungkin lah, ntar dikerjain sama anak-anak kost lalu pasang hidden kamera segala, aduh pusing pusing pusing tujuh keliling lapangan bola ... Ternyata Dave sedang memperhatikan wajahku yang sedang melamun, kemudian Dave menyapaku ...

Dave: Hey, lagi mikirin apaan sih ...
John: Eh, anu ... sepertinya aku nggak bisa lama-lama tinggal di apartementmu ...
Dave: Halah, begituan dipikir ...
John: Harus la Dave, nggak mungkin aku numpang terus
Dave: Trus kamu mau tinggal di mana?
John: Entah lah, sambil jalan cari-cari di internet ...
Dave: Tinggallah 1-2 bulan di apartemenku, setelah itu baru cari tempat tinggal yang lain, nanti aku bantuin cari ... kamu suka rumah atau apartement sih ...
John: Aduh, kalau di apartement mana sanggup bayar Dave ...
Dave: Sudah lah, kita sekarang keluarga, nanti aku bantu ...
John: Aku koq ngerepotin kamu terus sih Dave ...
Dave: Biasa aja kaleeee ... eh ngobrolin lainnya nih, nanti kita akan ada rapat tentang perjalanan dinas ke Singapura, juga akan ada beberapa agenda tentang promosi dan PHK karyawan di kantor ...
John: PHK lagi yang diomongin! Capek dengernya …
Dave: Lho, kamu ngerasa bakal dipecat ya John ...
John: Kalau aku suka-suka yang di Atas aja sih, ALLAH Tuhanku Maha Kaya, dan aku tidak akan melarat atau miskin kalau harus dipecat dari kantor kita, karena semua yang ada di timur dan juga di barat adalah kepunyaannya, sedangkan aku hambaNya tidak akan pernah susah selama ALLAH menjadi Tuhanku …
Dave: Ciyeee, gaya banget sih elu ...
John: Bukan gaya, tapi saya ikut maunya ALLAH saja ...
Dave: Oh begitu ya ...

Sesampai di kantor, aku sedikit tegang … aku teringat bahwa teman-teman di kantor akan memberikan sursprise kepadaku. Kira-kira apa ya, aduh … cepatlah hari berlalu … Tiba di lobby kantor, aku lihat semua karyawan dan pegawai sedang berkumpul di depan papan pengumuman. Beberapa pasang mata memandangku, aku hanya bisa tersenyum pada mereka, tapi mereka semua berlalu, koq aneh sih, memangnya ada apa? Aku memberanikan diri untuk melihat papan pengumuman, dan Oh Tuhan … namaku ada dalam baris kandidat PHK … aku akan dipecat? Apa aku kurang produktif menurut kantor? Aku sedikit terguncang, terbayang olehku hidup tanpa penghasilan ... otakku mulai berputar, mau cari kerja di mana ya, hari gini cari kerja susah ... Aku melihat Dave, sepertinya dia acuh, apa belum lihat papan pengumuman ya? Aku berjalan menuju mejaku, aku melihat sepucuk surat dari pimpinan, apa pula ini, biasanya diletakkan di loker. Aku membuka perlahan dan membaca isinya dengan perlahan ... Ah, jadwal rapat hari ini, dan agendanya adalah Singapura, promosi dan PHK. Aku semakin lemas, tulang lututku tak mampu berdiri, aku duduk di kursi kantorku yang empuk, kursi yang mungkin segera akan aku tinggalkan ...

Pukul 09.00 waktunya masuk ke ruang rapat, tapi sedikit aneh ... yang diundang hanya 5 orang, selain aku, Dave, dan Mbak Mira, ada Pak Robert dan juga seseorang yang aku tidak mengenal siapa dia ...

Rob: Ok, hari ini jadwal kita untuk rapat khusus mengenai proyek properti di Singapura, sedangkan agenda tentang promosi dan PHK sepertinya harus ditunda hingga kepulangan tim survei yang akan pergi ke Singapura. Adapun yang saya utus untuk berangkat ke Singapura adalah Dave, John, dan Pak Bambang. Oh iya, hampir lupa, ini Pak Bambang klien kita, beliau yang menawarkan kerjasama untuk mengerjakan proyek ini, beliau mewakili kontraktornya yang berpusat Hongkong, sedangkan kita yang akan merencanakan apartement tersebut sebagai konsultan. Sampai sini ada pertanyaan ...
Dave: Ada Pak, kita berangkatnya masih on schedule ya? Hari minggu besok kan Pak?
Rob: Iya betul, tetap hari minggu besok dan yang paling penting adalah kalian harus menyiapkan materi paparan awal walaupun kalian belum pernah ke lokasi proyek. John, kamu nanti buat materinya, tolong berkoordinasi dengan Dave dan beberapa orang staf ahli yang akan saya tentukan kemudian. John, maaf kemarin tidak bisa hadir di acaramu, saya sedang menyambut Pak Bambang karena baru semalam beliau tiba di Surabaya langsung dari Hongkong. Selamat ya John, hadiah pernikahanmu nanti saja, sepulang kamu dari Singapura ya …
John: Iya Pak, terima kasih ...
Rob: Kamu kenapa John, sepertinya kurang bersemangat ... oh iya, pengantin baru, begadang semalaman ya ...
John: (hanya bisa tersenyum hambar)

Hatiku masih susah dengan informasi yang tertera di papan pengumuman hari ini. Aku masuk ke dalam nama-nama orang yang dianggap tidak produktif, ah ... sudah lah, mau apa lagi, kalau memang kantor tidak menghendaki aku lagi, aku harus ancang-ancang cari kerja di tempat lain. Mengandalkan Adsense? Hasilnya hanya seiprit ...

No comments:

Post a Comment

Ingin berkomentar? cerita yang baik-baik saja, karena DIA suka dengan hal yang baik-baik. Siapa yang membuka aib, maka di akherat ALLAH akan membuka aibnya ...