Friday, April 4, 2008

1 : 1 (satu banding satu)

Hari itu terjadi perdebatan sengit antara para guru dan ustadz di ruang kantor, Pak Agus mati-matian membela sikap setia pada istri, dan Pak Lazim juga mati-matian membela sikap poligami, sedangkan yang lain coba bertugas sebagai pasukan keamanan dan garda nasional, berjaga-jaga agar mereka berdua tidak saling pukul dan keluarkan celurit masing-masing, maklum keduanya sama-sama masih berdarah Madura.

Setelah sedikit tenang, Pak Doel coba jadi penengah, “begini Pak, coba kita jangan otot-ototan tentang urusan ini, apalagi di pondok kita ini, ini perkara sensitif, masih ingat dalam benak kita bagaimana ceritanya da’i kondang yang ambil keputusan untuk menikah lagi, orang se-Indonesia raya protes, sampai-sampai Ibu negara jadi ikut-ikutan bingung, tapi in this case, siapa juga boleh berpendapat, beda pendapat itu biasa, dan bagaimana kalau sekarang acaranya di ganti dengan acara makan malam bersama, walau dengan TT dan terpal (telur palsu), kita terima saja sebagai menu utama di pondok kita”. Akhirnya keributan lebih kompleks dapat diredakan.

Ternyata dinding memang ada telinganya, anak santri putra menanyakan perkara yang sama di kelas matematika, duh bagaimana ini, pasti bikin bingung, Yusuf mulai bertanya, “apa pendapat Pak Doel tentang poligami”, dug... jantung rasanya copot, pertanyaan ini sampe juga di kelas matematika, tapi Pak Doel coba rileks, dan menjawab, “emmm, saya gak bisa cerita banyak tentang itu, karena memang bukan kapasitas saya, saya ini apa ... hanya arsitek jebolan sekolah pemerintah, jadi saya gak berani cerita dan berkomentrar banyak tentang poligami, tapi nanti saya jawab dalam bentuk tulisan, bagaimana?”, sebagaian kelas merasa kurang puas karena ingin mendengarkan langsung, tetapi karena hasil keputusan kelas, akhirnya mereka semua harus rela mengunggu tulisan Pak Doel tentang poligami dan seputar Indonesia lainnya. Hari yang dijanjikan tiba, empat lembar kertas ukuran A4 dengan tulisan tentang pertanyaan klasik seputar poligami, dijawab (agak) ilmiah oleh seorang arsitek jebolan sekolah pemerintah, yang kebetulan arsitek di pondok kita.
Assalamu’alaikum wr wb

Dear all of you, tulisan ini dibuat untuk menjawab pertanyaan anda sekalian, pertanyaan yang belum sempat saya tuntaskan kemarin. Emm, pertanyaannya klasik, yaitu pendapat tentang poligami..!?

Sebenarnya saya juga sempat heran, bingung, tercengang, dan aneh campur aduk, “anak pondok aja pake tanya, bagaimana dengan orang awam”, dan dalam menjawab pertanyaan tentang poligami tersebut, maka saya meletakkan diri saya sebagai seorang; (1) orang awam, kemudian, (2) planner, arsitek dan perencana jebolan sekolah pemerintah, dan juga sebagai (3) Doel (si tampan rupawan … hi3, pengakuan sepihak ya).

Jika seorang, sekelompok orang bahkan kalaupun peraturan pemerintah mengeluarkan ‘pedoman’ khas yang mengatur tentang ‘larangan’ poligami, maka saya sebagai orang awam akan ‘patuh’ dan tunduk, karena hal tersebut merupakan peraturan pemerintah, kalo dilanggar berarti bisa dihukum (..!? aneh banget), tetapi jika sebagai seorang planner, emm coba kita lihat data statistik pertumbuhan penduduk deh, di kawasan yang hampir merata di atas muka bumi ini, perbandingan jumlah lelaki dan perempuan biasanya mendekati 1:1½ (40%:60%), maksudnya adalah jika penduduk suatu kawasan jumlahnya sekitar 2500 orang maka akan kita temui 1000 orang lelaki dan 1500 orang perempuan, jika peraturan pemerintah tetap pada pendiriannya 1:1 untuk urusan pernikahan, maka 1000 lelaki hanya boleh menikah dengan 1000 wanita (itu juga kalau perempuannya mau dengan bentuk lelaki yang ready stock), lalu yang 500 orang wanita, mau pergi kemana, siapa yang melindungi, siapa yang mau menjaga .. tapi saya sedikit lega koq, kalo di jaman modern begini, wanita memang sudah dituntut sejajar dengan lelaki, hidup mandiri, pantang menyerah, sehingga dengan kualitas sumber daya manusia yang ‘baik’ ditambah dengan lingkungan modern ciptaan kita, maka walaupun hidup tanpa suami mereka akan tetap “sukses”, dan kalau anak jebolan pondok, wah tentu saja imannya sudah sempurna, gak mungkin banget mereka mau melakukan tindakan-tindakan bodoh seperti kebanyakan wanita lain, karena ingin cepat punya suami lalu strategi marketing temanya menjadi “yang penting cepet laku”, sehingga bertindak seperti wanita murahan yang bisa dibeli, celana pendek, buka aurat, tunjukkan dada dan paha, serta seabrek tindakan bodoh lainnya. Tapi kalau kita balik lagi pada data statistik tadi untuk sebuah kota, hiiiii angkanya jadi fantastis dan menakjubkan. Misalnya kota besar seperti Surabaya dengan jumlah penduduk lebih dari 3 juta, (duh pusing deh ngebayangin angkanya ..) berarti ada 1.8 juta wanita dan 1.2 juta lelaki, dan jika perbandingannya tetap 1:1, so … 600 ribu wanita (maaf) harus jadi pengangguran, tapi jangan khawatir, ini peraturan pemerintah, ini juga kesepakatan negeri ini, khususnya ‘ibu-ibu’ kita yang tercinta dan tidak rela dimadu (diracun gak apa ya bu?).

Tapi jika jawaban dari seorang Doel, mungkin agak ‘ekstrim’ bagi sebagian orang, jawabannya begini … kalau ada seorang datang pada kalian dan berkata, “bodoh sekali wanita yang mau jadi istri kedua”, “dasar lelaki pemuas nafsu, sukanya koq kawin, cari kegiatan kreatif dong”, atau, “wanita goblok lu, suamimu kamu biarkan menikah lagi, kalo jadi istri itu harus tegas sama suami, jagan main he eh aja kalo suami mau kawin lagi”. Jika kalian bertemu dengan orang dengan kalimat seperti tadi, pertemukan dengan aku, maka akan aku pisahkan kepala orang tadi dari tubuhnya. Orang tadi telah menghina Islam, menghina ibu-ibu kita, ibu orang Islam, dan menghina Nabi Muhammad SAW, dan tidak yakin dengan akherat. Apa kesalahan Siti Aisyah r.ha, Hafsah binti Ummar r.ha, dan istri-istri Nabi SAW lainnya, mereka menikah dengan Nabi SAW karena perintah ALLAH.

Dahulu telah datang pada Nabi SAW, seorang dengan kalimat mengejek dan telah bertanya, “ya Muhammad angkat kaki kirimu”, lalu Nabi SAW mengangkat kaki kirinya, “sekarang angkat kaki kananmu”, Nabi Muhammad SAW meletakkan kaki kirinya dan mengangkat kaki kanan beliau yang mulia, lalu orang tadi tertawa terbahak-bahak, “katanya kamu sudah sampai ke langit, mengangkat kedua kakimu secara bersamaan kamu tidak bisa .. lalu Nabi SAW bersabda, “temuilah Abu Bakar r.a. maka kamu akan menemukan jawabannya. Lalu orang tadi menemui Abu Bakar As Sidiq r.a dan menceritakan kejadian tersebut, Abu Bakar r.a tidak berkata satu katapun tetapi dia mengambil pedangnya dan memenggal kepala orang tersebut. Orang-orang bertanya, kenapa dipenggal? Abu Bakar r.a menjawab, agar dia bisa bertemu dengan Tuhannya Muhammad dan meyakini bahwa Nabi Muhammad SAW benar-benar pernah sampai ke langit.

Surga kehidupan kita sebenarnya, caranya hanya satu yaitu Taat pada ALLAH SWT dengan mengikuti Sunah Baginda Nabi Muhammad SAW, siapa saja yang menghina Sunnah maka akan aku perangi, karena dia telah menjadi musuh ALLAH dan juga musuhku.

Tapi jangan khawatir, negeri kita negeri yang sangat demokratis, silahkan memilih dan jangan paksakan kehendak ... silahkan pilih mau masuk Surganya ALLAH SWT yang seluas langit dan bumi, itu pilihan atau mau masuk akherat yang lain .. itu juga pilihan.

The other side, tulisan di atas hanya tulisan biasa, tulisan seorang Doel yang planner dan juga orang awam, bukan tulisan anak pondok yang sudah ngaji kitab bertaun-taun … bukan banget, Doel mah dari kecil sekolahnya negri terus SDN, SMPN, SMAN, ITS, ntuh sekolah pemerintah semua, jadi untuk urusan agama .. semua omongannya tanpa dalil, gak berdasar .. mau pake kitab arsitektur, atau kitab perencanaan kota, wah nggak laku men kalo dipake untuk ngebahas tentang poligami.

Cape deh kalo ngebahas tentang beginian, tapi memang pertanyaan klasik, kata para ustadz ... nanti di akhir jaman, perbandingannya bukan lagi 1:1.5, tetapi 1:40 .. 39 bagian .. 39 bagian men. Mau masuk surga yang mana jika tetap dengan kaidah tersebut, hidup membujang dengan bahagia bagimu wahai 39 bagian?

Nih ada komentar-komentar para lelaki setia, agak setia dan tidak setia, serta lelaki yang gak punya rasa setia, mungkin juga komentar sebagian besar lelaki indonesia, negeri kita tercinta.

“Wah, saya gak mungkin nyakitin perasaan istri saya, kami itu mulai dari nol, mulai bareng dari nggak punya apa-apa sekarang kami sudah hidup layak, gak mungkin banget mikirin saudari untuk istriku tercinta” (kasus #1)
Duh, mulia sekali lelaki dengan pendapat seperti di atas, tapi inget baek-baek, sekarang ada 0.5 bagian yang (keleleran) gak bersuami, nggak apa koq, tenang .. kalaupun ternyata dosa-dosa kita itu akan ditanya, itu dosa berjamaah, karena 1 bagian lelaki dan 1 bagian wanita telah menterlantarkan 0.5 bagian lainnya.

“Ya .. dari pada aku zina, ya lebih baik aku nikahi saja, kan jadinya halal dan nggak buat dosa” (kasus #2)

Om, istri lo kemana .. zina koq dibandingin dengan nikah, emm tapi ini realita juga lho, banyak juga orang dengan kelebihan duit tuh bingung duitnya mau diapain, mau sedekah bukan budaya, mau disumbangin ke masjid .. boro-boro, jum’atan aja kalo sempet, trus abisinnya ke night club, minum, main cewek, jadi mau begimana lagi. Kasus ke dua, terjadi pada sekelompok lelaki jet set, masih muda, suka foya-foya dan (repotnya) nggak kenal agama.

“Enakan jajan lagi, gak beresiko diomelin istri atau dipecat mertua, gak ada resiko dicemooh tetangga, dan tentu saja enyak .. enyak .. enyak, ya iya lah .. kan bisa gonta-ganti cewek” (Kasus #3)

Dug, jantung nih berhenti berdetak .. emang sih, gak semua lelaki itu baik, dan nggak semua lelaki baik itu ngerti agama, dan gak semua yang ngerti agama tadi mengamalkannya sesuai dengan perintah. Pada tau kan kalo tahajud penting, penting banget, tapi bisa rutin tiap hari tahajud ..? Ngorok iya rutin, tapi bangun malem? Bangun koq, tapi buat pipis doang dari pada ngompol.

Tapi ternyata para istri banyak yang setuju dengan sikap lelaki pada kasus ke #3, mereka berpendapat asalkan suami masih mau pulang ke rumah, di luar mau apa juga bukan urusan istri. Untuk para Ibu dengan sikap seperti tadi, plis deh, kalian tuh ngebiarin suami kalian buat dosa, coba liat deh kekurangan diri sendiri kenapa para suami pake acara jajan di luar, dan untuk para suami yang suka jajan, nggak ngerti yah, hidup di dunia nih sebentar banget, petualanganmu gak akan ada ujungnya, hampir semua lelaki pezina mati belum sempat bertobat dari zina, jadi coba sesekali, pikirin akherat kalian, pikir surga yang sedang kita tata di dunia ini, kira-kira mereka peduli nggak ya dengan kehidupan setelah mati?

“Wah, kalo urusan cewek, aku nggak berani .. apa lagi harus nikah, gak punya duit .. jomblo forever biar deh” (kasus #4)

Repot juga nih, lelaki sudah dikit eh ada juga yang milih untuk hidup jomblo forever, MKGL tau atau MLKOGB (muke lo kayak orang gila beneran).

Eh, tapi beneran, sumpe .. tulisan di atas bukan untuk mempengaruhi, hanya menyampaikan pendapat aja .. Sekali lagi sumpah demi Dia yang telah menciptakan aku yang tau agamanya dikit-dikit aja, ini juga perintah ALLAH SWT melalui kekasihku Nabi Muhammad SAW, yaitu untuk menyampaikan, tapi kalo ada salah dan khilaf, punten nyak, maafin aku yang ganteng ini, tampan juga manusia, lagian aku belajar agamanya juga otodidak, sering nongkorng dengan Kyai-kyai para Warosatul Anbiya, sebagai orang awam yang agak nyadar dikit, ya kalo ada pertanyaan dan bingung tentang agama, tentu saja tanya ke ulama.

Wassalamu’alaikum wr wb


Akhirnya lembaran jawaban tentang pertanyaan di kelas matematika telah dibaca oleh sebagian besar isi kelas, dan kekawatiran juga terjadi, lembar itu jatuh ke tangan para gadis di pondok putri, ugh langsung kebayang wajah jutek dan tampang kebencian dari santri-santri putri di kelas matematika, ah … semoga tidak terjadi.

Apakah kalian akan mendustakan satu ayat dan mengimani satu ayat yang lain? Cari tuhan lain selain Dia, jika kalian memang masih bertingkah seperti orang-orang yang tidak percaya pada ALLAH. Semua yang berasal dari ALLAH baik adanya, dan apa saja yang tertuang dalam kitabNya pasti akan terjadi. Semoga Dia selalu memaafkan kita, dan selalu mencurahkan kasih sayangNya agar terselamat dari kehidupan dunia yang menipu dan berjumpa dengan orang-orang yang dikasihiNya di dalam surga untuk selama-lamanya

No comments:

Post a Comment

Ingin berkomentar? cerita yang baik-baik saja, karena DIA suka dengan hal yang baik-baik. Siapa yang membuka aib, maka di akherat ALLAH akan membuka aibnya ...