Saturday, April 5, 2008

Senandung Rindu (CurhatQ)

Sore itu rasanya jutek banget, lalu iseng-iseng berhadiah browsing monokorobo ah .... after that liat folder my soul ... hmmmm bikin penasaran aja nih, and than ... ta da ... nemuin yang beginian ...

Cinta sejati adalah cinta yang membuatku kokoh, bukan rapuh

RABBI ...
Jika cintaku ENGKAU ciptakan untuk dia
Tabahkan hatinya
Teguhkan imannya
Sucikan cintanya
Lembutkan rindunya

RABBI ...
Jika hatiku ENGKAU ciptakan untuk dia
Penuhi hatinya dengan kasih-Mu
Terangi langkahnya dengan nur-Mu
Bisikkan kedamaian dalam kegalauan
Temani dia dalam sepi harinya

RABBI ...
Kutitipkan cintaku pada-Mu untuknya
Resapkan rinduku pada rindunya
Mekarkan cintaku bersama cintanya dalam cinta-Mu
Sebab, sungguh akupun mencintainya karena-Mu

Modified, 21 Jan 2008
......

Hemm, diem sejenak coba untuk fahami dengan kesungguhan hati setiap baris yang tertera, lalu senyum-senyum sendiri dengen tata bahasa yang ada pada bait-bait kerinduan, lalu akhirnya ketawa sendiri ... (mas, kesambet yah ...? abisnya ketawa ketiwi sendiri ...)

Lalu ting, ada ide cemerlang, di-upload dan di-posting di blog-ku aja ah (bloq ntuh digital diary yang ada di internet, kalu aku sih punya tiga blog, tapi yang sering dipake ntuh yang under google, alamatnya ada di google bahasa indonesia, yaitu di http://www.fadlypwk.blogspot.com/, kalo sempet mampir yah brooo)

Karena sedeng di depan komputer, connect to internet and than ... posting deh, syairnya gak di ubah sama sekali ... eh nggak ding, ada sedikit perbaikan di sana-sini, lalu diberi catatan kaki ... disadur dari folder mysoul, lalu diberi judul (bukan curhatQ seperti nama file aslinya), judulnya Cinta, antara ENGKAU, Aku dan Dia ... not bad kan ...

Setelah dua hari berlalu kepikiran untuk buat balesan syairnya ... emmm, kira-kira begini ....

Wahai pencari cinta sejati
Yang dengannya engkau menjadi kokoh dan tidak rapuh

Tuhanku begitu mencintai kesedihan hati
Yang dilantunkan seorang hamba
Dalam sunyi hanya untuk-Nya
Hanya antara DIA dan hamba-Nya
Yang diiringi tetes air mata
Pertanda penghambaan diri pada tuannya

RABBI ...
Jika ENGKAU rasukkan cinta di hatinya
Berikan dia yang terbaik
Pertemukan mereka dalam bahagia
Jadikan mereka pasangan sempurna
Di sini (dunia) hingga di hari penantian (akherat)

RABBI ...
Jika di hatinya ENGKAU goreskan sebaris nama
Sempurnakan penghambaan mereka berdua
Penuhi hatinya dengan tawajuh hanya pada-Mu
Hingga diraih ...
Begitu manisnya berjuang dan terkorban dijalan-Mu

RABBI ...
Dia telah menitipkan cintanya pada-Mu
Sampaikan pula salamku padanya
Hingga kerinduan itupun mekar, merekah
Karena, sungguh kecintaanku hari ini
Hanya dalam syahid di jalan-Mu

Ahhh, sedikit lega, tapi ada juga ganjalan ... koq syairku no title juga ya, mmm, beri judul apaan yah. Oh iya ini aja, keren sih kedengerannya, Salam untuk perindu cinta ... ciyeee, keren dikit deh pokoknya ...

Dunia ntuh ya, cepet banget berputar ... subuh tau-tau sudah balik lagi subuh, senin eh sudah senin lagi, trus kapan abisnya nih, mungkin kalo sudah tiba waktunya, ughh bahagianya melebihi semua bahagia yang pernah dikecap, hingga tak ada rasa sakit saat Bang Iil (Izroil) sentakkan ruhku sambil palingkan wajahnya, karena enggan melihat perih diraut wajahku ...

Di syairku koq berani-beraninya aku tulis Rabbi (Tuhanku), eh ahal, ada makhluk ngaku-ngaku hamba coy, padahal DIA tidak akan membiarkan seorangpun katakan iman sebelum diuji olehnya, diuji layaknya orang-orang terdahulu ...

Malam itu, cerita padaNya, nangis sesegukkan, seperti telah ditunjukkan padaku siksa kubur, dan aku dipaksa untuk melihatnya ... Wahai Rabb seluruh makhluk, maafkan kelancanganku, karena telah memanggilMu RABBI, padahal Engkau belum menguji aku ... dan akupun takkan pernah sanggup memikul ujian itu, kecuali dengan keidzinan dariMua saja ... Ya Rabb, ampunkan seluruh dosa Ummat Baginda Rasulullah SAW, bantu urusan mereka, selesaikan masalah mereka dengan caraMu ... Ya Rabb, faghfirlii

Wait a momment plaese ... Pasti pada mau tanyain kenapa saya sempat cengar cengir saat baca penggalan lantun syair senandung rindu, kita bahas dalam beberapa segmen dan baris kalimat yah ...

[1] Cinta sejati adalah cinta yang membuatku kokoh, bukan rapuh

Di sini, yang saya jumpai adalah pernyataan, semua tentang pernyataan. Experience penulis tentang baris kalimat itu tentang cinta yang sejati hanya apabila bisa menguatkan, mengkukuhkan, dan bukan membuat rapuh.

Padahal menurut aku nih yah, iman tuh up and down, jadi saat sedeng naik, ghoiroh agama lagi sempurna, jangankan desing peluru, hulu ledak nuklir di hadapan mah gak takut. Tapi kalo saat iman lagi down, ah cape deh, masih bisa ingetin ALLAH, alhamdulillah.

[2] RABBI ...

Untuk kata ke 2, 8, dan 14 penjelasannya sama. Kenapa dulu orang-orang Arab menolak saat ditawarkan La Ilaha ilallah ... sebab kata ilah ntuh yah artinya dalem banget, semua bisa kalau untuk ilah kita. Jika sesuatu yang dengannya hatimu merasa senang, itu juga ilahmu. Atau bila berjauhan dengannya akan membuatmu menderita, itu juga ilahmu. Extremnya, semua bisa dikurbankan untuk ilah kita. Tapi kenapa bukan La Rabb ilallah? Pasti makna Rabb tingkatnya lebih rendah dari ilah (ini kira-kira, karena saya bukan ahli bahasa arab). Tapi, Rabb, bisa lebih global maknanya, bisa raja, penguasa, yang menguasai, berkehendak. Tapi kalo ilah lebih detail, dan Rabb juga bagian dari ilah.

[3] Jika cintaku ENGKAU ciptakan untuk dia

Di sini, dia mengklaim tentang cintai makhluk (tentu saja selain ALLAH, karena dia mintanya pada RABBI). Hanya saja dia mengawalinya dengan kata IF, berarti opsi, jika ... kalau bukan, maka opsi yang dia sampaikan itu menjadi batal. Misalnya dalam bahasa program ada statement IF X>81=Lulus, Tidak Lulus. Maksud dari bahasa program di atas adalah, jika X (kita anggap sebaqgai nilai) nilainya lebih besar dari 81, maka dia lulus, tapi jika nilai X tidak sampai 81 bahkan hanya sama dengan 81, maka opsi yang tertinggal hanya Tidak Lulus. Begitu juga dengan syair sendandung rindu di atas, Jika cintaku Engkau ciptakan untuk dia, maka opsi 4, 5, 6, dan 7 menjadi untuk dia. Jika bukan, maka semua opsi di atas menjadi batal. Atau diberi imbuhan secara otomatic oleh bahasa program dengan Jangan, seperti Jangan Tabahkan hatinya, Jangan Teguhkan Imannya, dan sebagainya.

[4] Tabahkan hatinya
[5] Teguhkan imannya
[6] Sucikan cintanya
[7] Lembutkan rindunya

Statemen 4, 5, 6, dan 7, merupakan permohonan, hanya apabila permohonan pada baris ke 3 terpenuhi. Tapi untuk baris ke 7, dia menganggap bahwa si Dia sedang merindu, sehingga jika baris ke 3 ditunaikan, maka kerinduannya harus dilembutkan. Penulis juga mengklaim bahwa dia sedang merindu layaknya seperti dia ... benarkah?


[8] RABBI ...
[9] Jika hatiku ENGKAU ciptakan untuk dia

Sebenernya syair aslinya itu tertulis Jika hatiku ENGKAU ciptakan dia, saat itu jantungku rasanya copot, karena maknanya jadi dalem banget, akhirnya saya bubuhi kata untuk antara ciptakan dan dia. Bayangin aja kalau masih Jika hatiku ENGKAU ciptakan dia, berarti hatinya adalah dia dan dia adalah hatinya. Makna extremnya jadi begini, terciptanya hatiku karena terciptanya dia, ughh dalem banget, tapi mendekati syirik atau bahkan sudah ...

[10] Penuhi hatinya dengan kasih-Mu
[11] Terangi langkahnya dengan nur-Mu
[12] Bisikkan kedamaian dalam kegalauan
[13] Temani dia dalam sepi harinya

Baris 10, 11, 12, dan 13 ... sama kasusnya dengen sebelumnya. Semua itu dapat terpenuhi jika IF pada baris 9 terpenuhi. Tapi semuanya formatnya adalah permohonan, dan do’a seorang hamba. Tapi di baris 12, penulis juga mengklaim kondisi si dia yang sedang galau, sehingga harus di’tolong’, dan pada baris ke 13, penulis juga menuduh bahwa dia sedang sepi, sehingga butuh teman, dan hanya dengan ditemani olehNya saja, sepinya dapat sirna ...

[14] RABBI ...
[15] Kutitipkan cintaku pada-Mu untuknya

Di sini, penulis menyatakan cintanya. Mungkin dia belum pernah menyatakan hal itu sebelumnya pada dia, sehingga dengan sangat terpaksa harus dititipkan melalui RABBI.

[16] Resapkan rinduku pada rindunya

Di sinilah saya tertawa terpingkal-pingkal, karena pernah tertuang syair tentang perindu kekasih, isinya seperti ini ...

Kalaku merindu
Kupandangi kerling bintang gemintang
Karena kuyakin
Dia berada dalm naungan bintang yang sama ...

Di sini, saya kan jadi ke-GR-an, apakah maksud dari syair CurhatQ itu ada hubungannya dengan syair perindu kekasih ... meneketehe

[17] Mekarkan cintaku bersama cintanya dalam cinta-Mu

Di sini, dia menggunakan kata yang cukup unik tapi menjebak. Unik karena dia mengumpamakan cintanya bak sekuntum bunga yang bisa mekar dan merekah, hanya saja mungkin dia nggak sadar, kala bunga yang telah merekah sempurna, maka beberapa saat kemudian semua kelopaknya akan gugur dan bungapun menjadi layu ... ah, sayang sekali

[18] Sebab, sungguh akupun mencintainya karena-Mu

Di baris ini, kembali dia menegaskan tentang cintanya ... ups, berarti si dia pernah menyatakan rasa cintanya pada penulis ... hemm, ceritanya begitu yah. Tapi dia menitipkan rasa cintanya itu pada RABBI, dan pasti nyampenya dong ...

Hemmm, gitu deh ceritanya, BTW ... penjelasanku betul nggak kira-kira...? Pembaca bisa tanyain ke penulis syair aslinya ... udahan dulu yah, sibuk dengen yang lain dulu ah ... and, sampaikan salam dan maafku kalau penjabaranku terlalu berlebihan. OK
And so sorry, karena tidak ada pembahasan detail tentang syair balasannya, karena yang ngebuat kan aku dhewe, jadi, saya sudah ngerti banget maksudnya. Tapi, loe loe pade boleh aja buat penafsiran sendiri tentang tulisanku ... sumpe, nggak apa-apa ...

1 comment:

  1. Ass wr wb..,

    Pak Fadly, pa kbr?
    Ini mbah yuswan taufiq A-29jg :)

    Waduh.., panjang skali post-nya.
    Gak nyangka ternyata kamu bakat jg ya jd penyair dan penulis.


    Boleh ya aku komen dg pemahamanku :
    ---> untuk saduran kalimat ini :
    "[9] Jika hatiku ENGKAU ciptakan untuk dia"

    *jika hatiku ENGKAU ciptakan dia*, sy kok memaknainya bahwa penulis memahami bahwa semua hal sdh tersuratkan oleh Tuhan, termasuk di dalamnya masalah hati terhadap cinta makhluk. Maka dia Menulis "jika", yg maksudnya jika memang KAU takdirkan dia untuk hatiku...===>di sini sy jg melihat bahwa 1#cinta makhluk sdh dalam tataran hati, bukan lagi tataran fisik atau pun erotisme romantika kasmaran pada umumnya. 2#pemahaman bahwa : jika memamg dlm penciptaanku oleh Tuhan telah diterakan (baca : ditakdirkan) dia dalam hatiku, yg artinya bahwa jika memang hatiku telah dipasangkan sejak mula dg hatinya.

    Munkin begitu sy melihat Baris versi aslinya Fad?
    -peace & respect- ya!


    Aku juga punya blog tempatku nge-post karya2 puisiku.., munkin kalo ada wkt cb dikunjungi dan dikomen ya Fad?
    alamatnya di :

    "kanemb.blogs.friendster.com"

    Ato aku jg gabung di :

    http://kemudian.com/user/mbahyus

    Haiyyo Fad, gantian dikomen dan dikritik!

    Aku jg minta ijin dah undang kamu tuk gabung friendster dan kemudian.com
    Cb dicek di email-mu (bs jd munkin masuk 'spam')

    Maksi ya Fad.., sampe jumpa lagi!

    Wass wr wb...,

    ReplyDelete

Ingin berkomentar? cerita yang baik-baik saja, karena DIA suka dengan hal yang baik-baik. Siapa yang membuka aib, maka di akherat ALLAH akan membuka aibnya ...