Friday, April 4, 2008

Italiano, cari di mana?

Pak cecep bergegas menyambar kendaraannya, hari ini hari ulang tahun istri tercinta. Selama perjalanan pulang, Pak Cecep berfikir keras, kira-kira apa yang mau dibawa untuk oleh-oleh.

Malam begitu cepat hingga mulai berangsur larut, Pak Cecep mulai teringat kalau istrinya sangat menyukai pizza, makanan khas Italia. Bagi sebagian orang pribumi, mungkin rasanya sedikit aneh dan tidak mengenyangkan, karena rerata masyarakat kita kalau belom makan nasi namanya belum makan. Tapi hari itu, Pak Cecep sudah berazzam, pulang harus bisa bawa pizza.

Sepanjang jalan koridor kota Surabaya dilaluinya, tak satupun pedagang kaki lima yang menjual makanan itu, hilir mudik, puter puter, hingga akhirnya Pak Cecep hilang pengennya, “ah sudah ah, sudah dicari keliling kota gak ketemu juga, sekarang pulang aja, liat anak-anak dulu di kamar mereka, trus bobo”, begitu ide yang berputar dalam benaknya.

Sampai rumah, sang istri menyambut dengan gembira, kemudian Pak Cecep mulai bercerita, “tadi ayah puter-puter keliling Surabaya nyariin makanan kesukaanmu, pizza … sampe ayah cape banget”, Mata sang istri berbinar-binar, begitu gembira mendengar suaminya bersusah payah untuk mendapatkan camilan kesukaannya, “haaa, nyariin pizza, trus dapet, sekarang pizzanya dimana?”, begitu pertanyaan yang dilontarkan ke Pak Cecep, kemudian, “ya itu bu, makanya sekarang ayah ceritain, sudah keliling-keliling ternyata di sepanjang jalan tempat nongkrong PKL di Surabaya, gak saya liat orang jualan pizza … jadi pusing, akhirnya ya gak jadi beli”, wajah sumringah berubah jutek, “ya nggak mungkin ada di kaki lima, ayah ini bagaimana sih, cariin pizza itu di supermarket, di mall, di PKL mana bisa ketemu, nyariin sampe subuh juga gak bakalan ketemu”. Pak Cecep hanya bisa manthuk-manthuk mendengarkan pencerahan dari istri tercinta.

Repot memang kalau sudah jadi orang gunung, nyariin pizza di kaki lima, biasanya juga makan pisang goreng, ubi rebus, ubi bakar, eh nekat mau cari pizza … pengalaman memang guru yang paling nyebelin, abisnya bisa bikin malu, tapi after that … ayo siapa yang berani tantangin beli pizza, he … he … Pak Cecep mah sudah tau banget dimana tempat belinya, langsung tanya aja ke istrinya, pasti tau deh. Lho, Pak Cecep belom tau juga ya? Tentu aja belom, refrensinya kan koridor jalan ber-PKL dan kawasan di sekitarnya. That’s all …

No comments:

Post a Comment

Ingin berkomentar? cerita yang baik-baik saja, karena DIA suka dengan hal yang baik-baik. Siapa yang membuka aib, maka di akherat ALLAH akan membuka aibnya ...