Friday, April 4, 2008

Koq bisa lupa ...?

Selepas sholat maghrib berjama’ah, Pak Nuruddin memasang wajah susah dan langsung duduk di ruang tamu kantor, Pak Doel menatap dengan wajah keheranan, sebelum ditanya ternyata Pak Nuruddin sudah cerita duluan, “koq bisa ya saya lupa, padahal ini ayat setiap hari kita baca …”, Pak Doel menanggapi, “ada apa Pak, sepertinya koq lagi susah banget?”, “Iya, saya itu punya amalan baca ayat kursi 15 kali setiap selesai sholat maghrib, tadi saya bisa lupa bacaannya, duh … koq bisa lupa ya, ini mungkin peringatan buat saya, Allah swt itu Maha Hebat, kalau kita ini mudah banget jadi pelupa …”.

Pak Doel bertanya pada Pak Nuruddin, “memangnya apa fadhilahnya, apa keuntungan wirid ayat kursi 15x setelah abis sholat maghrib”, “wuih buanyak banget, diantaranya adalah gak mungkin kena santet, lalu …”, sebelum Pak Nuruddin melanjutkan ceritanya, Pak Doel menutup mulutnya karena menahan tawa, Pak Nur merasa heran, dan bertanya “kenapa Pak?”, Pak Doel menyahut, “nggak koq, nggak apa-apa … tapi saya itu merasa geli saja dengan penjelasan Bapak”, Pak Nur semakin bingung, “apanya yang lucu Pak?”, kontan Pak Doel tidak bisa menahan tawanya, “ya iyalah, siapa juga mau santet Pak Nuruddin, satu guru satu ilmu jangan ganggu … hua … ha … ha …, eh Pak Nuruddin jangan diambil hati, hanya becanda”.
Kalau pembaca tahu bagaimana tampang Pak Nuruddin, maka pembaca akan bersetuju dengan tawa Pak Doel menanggapi cerita Pak Nuruddin yang ‘anti’ santet, tampangnya imut, rambut di kepala selalu tampil cepak (lebih tepat disebut gundul), dan jago banget dengan berbagai macam bentuk wiridan. Kalau sedang tidak pakai penutup kepala lebih mirip (maaf) dukun dari pada ustadz, makanya gak mungkin banget ‘dukun’ koq santet santetan. Satu guru satu ilmu, (pliss deh) jangan ganggu.

No comments:

Post a Comment

Ingin berkomentar? cerita yang baik-baik saja, karena DIA suka dengan hal yang baik-baik. Siapa yang membuka aib, maka di akherat ALLAH akan membuka aibnya ...